Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - PT Pos Indonesia (Persero) atau Pos IND di wilayah Bali, menyalurkan bantuan sosial (bansos) sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) tahap 2, pada Kamis, 2 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Executive General Manager Kantorpos Kantor Cabang Utama Denpasar, Arya Febriyanto mengatakan, sebanyak 44.400 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dijadwalkan menerima bansos sembako dan PKH di Bali. Menurut Arya Febriyanto, sejauh ini pihaknya sudah menyalurkan 23 ribu KPM atau kurang lebih 53 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kemarin, kami baru mendapatkan alokasi baru. Hari ini, 2 Mei, kami ada penjadwalan penyaluran di beberapa titik baik di Kantorpos maupun di desa-desa," kata Arya Febriyanto.
Arya Febriyanto mengatakan, pihaknya berkordinasi dengan Dinas Sosial dan pemerintah daerah agar penyaluran bansos sembako dan PKH tahap 2 bisa tepat sasaran sesuai dengan yang sudah di tentukan oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
Pos IND menerapkan tiga metode penyaluran, yaitu dibagikan di Kantorpos, komunitas, dan diantarkan langsung ke rumah KPM atau door to door khusus untuk KPM yang sedang sakit, lansia, maupun disabilitas.
Setiap KPM yang akan mencairkan bansos wajib untuk menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga (KK) jika pengambilan bansos diwakilkan. Bansos sembako dan PKH hanya boleh diwakilkan kepada keluarga di KK yang sama.
"Pada saat penyaluran kami selalu menginformasikan kepada KPM tentang tata cara pencairan bantuan, yaitu membawa KTP atau KK jika pengambilan diwakilkan, juga membawa surat undangan atau surat pemberitahuan dari kami," ujarnya.
Salah satu KPM, Iman, mengaku senang mendapatkan bantuan berupa uang tunai dari Kemensos yang disalurkan lewat Pos IND. "Saya senang sekali bisa menerima bantuan ini. Uang bantuan akan digunakan untuk membeli beras," kata Iman.
Iman mengatakan, dibandingkan bantuan berupa beras atau sembako lainnya, ia lebih memilih bantuan berupa uang tunai karena bisa dibelanjakan sesuai kebutuhan keluarga. "Kalau disuruh pilih terima bantuan uang atau barang, saya lebih senang terima dalam bentuk uang tunai," ujarnya.
KPM lainnya, Putu Pastiasih juga merasa gembira dan bersyukur karena pemerintah menunjukkan kepedulian dengan memberikan bantuan uang. "Saya senang sekali pemerintah telah memberikan bantuan uang tunai. Saya bisa gunakan untuk kebutuhan di rumah. Saya terima bantuan uang tunai Rp600 ribu," kata Putu. (*)