Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PUPR Bangun Sarana Hunian Pariwisata di Parapat

Program Sarhunta memberikan dampak positif bagi masyarakat di Danau Toba.

31 Agustus 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Salah satu sarana hunian pariwisata yang dibangun Kementerian PUPR di Kampung Warna Warni Tigarihit, Parapat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SUMATRA UTARA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan telah merampungkan pembangunan 265 unit Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) di Kampung Warna Warni Tigarihit, Parapat. Sarana ini menjadi lokasi wisata baru bagi para wisatawan Destinasi Wisata Super Prioritas Danau Toba di Sumatera Utara. Fasilitas ini diharapkan mampu mendorong geliat pariwisata sekaligus meningkatkan perekonomian dan mewujudkan hunian layak bagi warga di sekitar Danau Toba.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kampung ini berada di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, tepatnya di Jalan Kolonel TPR Sinaga. Berjarak hanya beberapa menit dari Kota Parapat, kampung ini ditempati penduduk yang mayoritas berprofesi sebagai pekerja pariwisata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Program Sarhunta akan meningkatkan kemandirian masyarakat dengan cara mewujudkan rumah layak huni dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lokasi tujuan pariwisata prioritas,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid beberapa waktu lalu.

Saat ini, Danau Toba telah ditetapkan sebagai bagian dari lima KSPN Prioritas/Destinasi Pariwisata Super Prioritas sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pemenuhan akses tempat tinggal bagi warga ini adalah langkah mendukung kegiatan pariwisata setempat. Selain mengoptimalkan fungsi hunian, Sarhunta diharapkan akan membentuk konektivitas antar-bangunan sekaligus menata lingkungan berbasis pemberdayaan masyarakat.

“Lokasi kegiatan Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya untuk Usaha Pondok Wisata (homestay) dan Usaha Pariwisata Lainnya Dalam Mendukung KSPN tahun 2020 dilaksanakan di lima destinasi pariwisata prioritas, terdiri atas  Danau Toba, Borobudur, Lombok-Mandalika, Labuan Bajo dan Manado-Likupang,” ujarnya.

Program Sarhunta ini dilaksanakan oleh Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sumatera Utara Balai P2P Sumatera II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR sejak tahun 2020 di Danau Toba. Pelaksanaannya dilakukan di enam daerah yakni Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Humbang Hasudutan, dan Kabupaten Dairi.

Kabupaten Simalungun mengoptimalkan alokasi Bantuan pada Tahun Anggaran (TA) 2020 berjumlah Rp 11,6 miliar. Dana tersebut digunakan untuk membangun 30 unit rumah inap (homestay) yang berada di Desa Tiga Hirit. Serta 235 unit pembangunan koridor yang tersebar di empat kecamatan dan 14 desa/kelurahan.

Program Sarhunta memberikan dampak positif bagi masyarakat di Danau Toba. Rumah-rumah warga tersebut direnovasi dari rumah tidak layak huni menjadi layak huni. Sehingga rumah warga tersebut bisa menjadi pondok wisata dan tempat penginapan bagi para wisatawan yang datang berkunjung.

Pembangunan Sarhunta juga turut melibatkan masyarakat setempat. Tujuannya agar mereka merasa memiliki, tak segan merawat, dan menjaga bangunan Sarhunta. Pemilik rumah maupun tukang bangunan yang bekerja juga bisa mendapatkan upah sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat.

Sinaga Wijaya yang juga Ketua Kelompok Sadar Wisata (KOPDARWIS) mengatakan Sarhunta sangat dibutuhkan oleh masyarakat wilayah Danau Toba. “Dengan adanya bantuan rumah untuk homestay tersebut bisa meningkatkan penghasilan masyarakat setempat,” katanya saat ditemui di tempat.

Sementara itu, salah seorang penerima bantuan Program Sarhunta di Danau Toba, Sipahutar, menambahkan kebanyakan wisatawan mencari rumah inap sebagai alternatif apabila kamar hotel penuh.  “Kami mengucapkan terimakasih ke Kementerian PUPR atas bantuan Sarhunta ini dan berharap agar program perumahan ini bisa dilanjutkan karena masih banyak masyarakat yang tinggal di rumah tidak layak huni Dan kami masih berharap uluran tangan dari pemerintah pusat untuk membantu sanitasi dan penataan lingkungan,” katanya. (*)

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus