Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Iklan

Pusat Penelitian Terpadu Banteng Jawa dan Sapi Bali Diresmikan

Kegiatan pemuliabiakan Sapi Bali dilaksanakan di TSI II diawali dengan pembuatan kandang dan padock

7 Juni 2023 | 15.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL – Taman Safari Indonesia bersama dengan PT Smelting dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan peresmian Pusat Penelitian Terpadu Banteng Jawa dan Sapi Bali di Taman Safari Indonesia (TSI) II Prigen, Pasuruan, Jawa Timur pada Senin, 5 Juni 2023. Peresmian itu bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Dunia.

“Hari ini telah dibangun dan diresmikan pusat penelitian Terpadu Banteng Jawa (Bos javanicus) yang menitik beratkan pada kegiatan riset reproduksi Banteng Jawa (Bos javanicus) berkelanjutan dan optimalisasi program konservasi bagi revitalisasi genetik Sapi Bali,” kata Direktur Taman Safari Indonesia, Jansen Manansang.

Dia menuturkan, kegiatan pemuliabiakan Sapi Bali dilaksanakan di TSI II, diawali dengan pembuatan kandang dan padock, selanjutnya telah di datangkan 10 ekor Sapi Bali betina asli dari Bali pada tanggal 7 Maret 2023 lalu ke TSI II dan TSI II menempatkan seekor banteng jantan dewasa hasil penangkaran TSI II ke dalam kandang Pemuliabiakan Sapi Bali. Nantinya Proses perkawinan dilakukan secara inseminasi buatan.

Selanjutnya anakan Sapi Bali dan Banteng Jawa tersebut akan dilakukan penelitian lebih intensif lagi untuk mengetahui pertambahan berat dan ukuran tubuh sampai lepas sapih, berat sapih, pengambilan darah untuk uji DNA, daya cerna, kualitas semen, dll. Keberhasilan pemuliabiakan Sapi Bali dengan mengawinkan Banteng Jawa diharapkan sebagai terobosan genetika masa depan untuk peningkatan kualitas sapi bali. Dimana hasil revitaisasi/pemuliabiakan tersebut akan digunakan sebagai CSR dari PT Smelting untuk pengembangan peternakan Sapi Bali untuk kegiatan di Kawasan Terpadu Nusantara bagi warga binaan BNPT.

“Selain itu akan dilakukan koleksi semen Banteng jantan yang akan disimpan dalam bentuk straw beku, sehingga bisa disimpan dalam jangka panjang. Dimana pemanfaatan semen Banteng beku untuk kegiatan genetik Banteng Jawa dan revitalisasi genetik Sapi Bali,” kata Direktur Taman Safari Indonesia, Jansen Manansang.

Jansen Manansang mengatakan, Pusat Penelitian Terpadu ini terdiri dari laboratorium inseminasi beserta perlengkapannya. Setelah diresmikan laboratorium Pusat Penelitian Terpadu akan diadakan Focus Grup Discussion (FGD) mengenai optimalisasi program konservasi bagi revitalisasi genetic Sapi Bali. Adapun yang hadir adalah Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur, PT Smelting, BNPT, Dinas Peternakan Jawa Timur, Peneliti dan Akademisi.

Taman Safari Indonesia menurut dia secara aktif berkontribusi dalam koservasi Banteng Jawa, seperti Relokasi dan Rescue Banteng Jawa yang keluar dari habitat atau masuk ke dalam pemukiman atau perkebunan. Dari 6 betina dan 1 Pejantan yang di rescue ke TSI II (2006), TSI telah berhasil mengembangbiakan Banteng Jawa secara ex-situ menjadi 28 ekor (hingga 2022). Kemudian yang terbaru Taman Safari Indonesia berhasil dalam mengembangkan breeding Banteng Jawa melalui Inseminasi Buatan (IB) bekerja sama dengan IPB Bogor.

Program breeding untuk spesies Banteng Jawa di Taman Safari Indonesia II, Prigen dapat berkembang biak dengan baik, saat ini Banteng jawa di TSI Prigen berjumlah sekitar 32 ekor berasal dari 14 ekor indukan perolehan dari F0, 16 ekor kelahiran di TSI Prigen F1, dan dipersiapakan sebagai stok sediaan satwa untuk pengembangan inseminasi buatan Banteng Jawa.

Keberhasilan Taman Safari Indonesia menangkarkan Banteng Jawa secara ex-situ ternyata menarik perhatian berbagai pihak untuk mengembangkan lebih lanjut, salah satunya kegiatan riset reproduksi Banteng Jawa (Bos javanicus) berkelanjutan dan optimalisasi program konservasi-konservasi bagi revitalisasi genetik Sapi Bali yang bekerja sama dengan PT. Smelting ini.

PT Smelting memiliki visi untuk menjadi pabrik peleburan dan pemurnian tembaga yang memiliki reputasi dan paling andal di dunia dan ramah lingkungan. Teknologi ISA yang digunakan membuat pabrik tembaga ini ramah lingkungan dan ekonomis karena mampu menghasilkan anoda tembaga dengan kemurnian tinggi, emisi rendah dengan waktu operasi yang tinggi, produktivitas tenaga kerja yang tinggi, dan tingkat keselamatan yang tinggi serta biaya produksi yang rendah. PT Smelting selalu menjaga agar limbah tidak melebihi ambang batas yang ditentukan dan memenuhi standar dan peraturan perundang-undangan lingkungan yang telah ditetapkan.

PT Smelting telah memperoleh ISO 9001 dan ISO 14001. Selain itu PT Smelting juga menerapkan program 5S untuk selalu menjaga produktivitas yang optimal dan menerapkan Kaizen untuk perbaikan berkelanjutan. Berbagai penghargaan telah diraih seperti PROPER Hijau, Penghargaan Industri Hijau, penghargaan efisiensi energi nasional, dll. (*)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

 

 

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus