Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

iklan

Tangan Intelijen di Vaksinasi Bali

Dengan tingkat vaksinasi yang tinggi, kasus Covid-19 di Bali terus melandai. Instansi pemerintah seperti BIN memiliki andil besar.

2 April 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Vaksinasi adalah kunci penurunan tingkat kasus positif di Bali. Badan Intelijen Negara Daerah Bali termasuk lembaga yang gencar mendorong dan memfasilitasi vaksinasi di provinsi tersebut. Hingga saat ini, tingkat vaksinasi di Bali di atas standar nasional atau berada sedikit di atas Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan pemerintah daerah bekerja sama dengan sejumlah lembaga guna mempercepat program vaksinasi Covid-19, seperti Badan Intelijen Negara RI dan daerah. “Sehingga inisiasi vaksin sangat cepat,” ujarnya, “Makanya vaksinasi relatif lancar dan hasilnya tinggi.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain Badan Intelijen Negara, untuk program vaksinasi, Pemerintah Daerah Bali juga bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia. Program vaksinasi juga melibatkan dukungan tokoh adat maupun desa dengan basis banjir sehingga membantu proses percepatan vaksin untuk masyarakat.

Suasana vaksinasi booster Covid-19 di Bali.

Menurut I Wayan Koster, hingga Februari 2022, tingkat vaksinasi reguler untuk usia 12 tahun ke atas tahap pertama mencapai 103,36 persen. Vaksinasi tahap kedua mencapai 93,8 persen. Adapun vaksinasi lansia berjalan 85 persen untuk tahap pertama. Tahap kedua mencapai 75 persen.

Untuk vaksinasi usia 6 tahun hingga 11 tahun tahap pertama berjalan 105 persen lebih. Tahap kedua sekitar 95 persen. “Untuk usia dini, tingkat vaksinasi di Bali jauh di atas standar nasional. Vaksin regular hanya sedikit di bawah Jakarta,” ujar I Wayan Koster.

Politikus PDI Perjuangan ini meyakini pencapaian vaksinasi di Bali yang tinggi membuat laju kasus positif Covid-19 di provinsi tersebut berangsur menurun. Adapun untuk vaksin booster hingga saat ini mencapai 18 persen sasaran. “Kondisi saya kira sudah kondusif,” katanya.

Selain dukungan pelbagai pihak, pencapaian vaksin di Bali yang tinggi juga karena faktor adanya kebijakan bahwa masyarakat yang tidak mendapatkan vaksin tidak akan mendapatkan pelayanan di kantor desa. Ada juga dampak dari aturan pemerintah pusat yang mewajibkan syarat sudah divaksin untuk perjalanan ke luar Bali. “Secara otomatis masyarakat menjadi bergairah untuk mengikuti vaksin,” ujarnya.

Suasana vaksinasi booster Covid-19 di Bali.

Untuk persiapan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali, Gubernur I Wayan Koster mendapatkan instruksi khusus dari Presiden Joko Widodo agar bisa mengendalikan Covid-19. Indikatornya agar tidak terjadi lonjakan kasus positif. “Terakhir kasus harian Omicron menurun. Pasien sembuh sudah dua kali lipat kasus positif,” ujarnya.

Ni Komang Wenten, 49 tahun, adalah warga Banjar Sidakarya, Desa Sidemen, Karangasem, Bali, yang merasakan betul manfaat vaksinasi di Bali. Perempuan yang berprofesi sebagai penenun ini menjadi sasaran program vaksinasi BIN Daerah Bali. Dia berharap dengan adanya vaksinasi tersebut, kondisi Bali menjadi normal. Pariwisata kembali menggeliat sehingga kain tenunnya kembali laku dibeli turis.“Terimakasih Pak Joko Widodo, terimakasih BIN Bali semoga ekonomi Bali segera pulih,” kata Wenten, Jumat, 25 Februari 2022.

Kepala Desa Dalung, Gede Putu Arif Wiratya, juga berterima kasih kepada pemerintah pusat dan daerah yang telah melaksanakan vaksinasi di tempatnya. Total Desa Dalung memiliki 26 ribu warga. Wajib vaksin sebanyak 19 ribu orang. Sedangkan untuk vaksin ketiga sekitar 11 ribu orang. “Utamanya kami ucapkan terimakasih pada BIN Daerah Bali serta pemerintah atas kerjasama vaksinasi di daerah kami,” ujarnya.

Suasana vaksinasi booster Covid-19 di Bali.

Saat kasus Covid-19 varian Omicron meningkat, kasus di Desa Dalung sehari pernah mencapai angka 100 orang positif. Tapi, angka itu turun perlahan dan sempat mencapai 80 kasus perhari. “Dengan gencarnya vaksinasi, kami harapkan keadaan bisa segera normal lagi,” ujarnya.

Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Tuna Longline Indonesia I Nyoman Sudarta mengatakan, vaksinasi juga sangat perlukan oleh awak kapal. Terutama ketika mereka baru kembali dari melaut. “Setelah itu, mereka akan pulang ke rumah. Ini harus dipastikan sehat,” ujarnya.

Sudarta berharap program vaksinasi tetap konsisten dilakukan oleh pemerintah. Tidak hanya vaksinasi massal, tapi bisa selalu tersedia misalkan di Puskesmas. “Sehingga ekonomi bisa pulih di berbagai sektor,” ujarnya.

Menurut Ketua Forum Komunikasi Umat beragama Provinsi Bali Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet, masyarakat di Pulau Dewata telah dua tahun bergelut dengan corona. Keadaan ekonomi terpuruk. Namun, ada harapan dengan cepatnya proses vaksinasi yang didukung oleh semua pihak. Salah satunya Badan Intelijen Negara. “Peran BIN dan BIN Daerah sangat signifikan dalam membantu pemerintah. Apalagi bisa melakukan vaksinasi hingga ke pelosok-pelosok,” ujarnya.

Namun, masyarakat di Bali yang terikat dengan sistem banjar lebih mudah didekati. Apalagi melibatkan tokoh masyarakat adat. “Peran tokoh ada sangat penting,” katanya.

Kepala Badan Intelijen Negara (Kabinda) Provinsi Bali Brigadir Jenderal Hadi Purnomo mengatakan pihaknya mengambil bagian yang lebih sulit dalam proses vaksinasi Covid-19. Misalkan vaksin rumah ke rumah hingga ke wilayah pelosok. Pola vaksinasi yang dilakukan oleh Badan Intelijen Negara Provinsi Bali diawali dengan pemetaan wilayah yang bertujuan agar proses vaksin tepat sasaran. “Kami lebih tekankan vaksinasi pada lansia dan warga penyandang disabilitas,” ujarnya.

Tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan vaksinasi di Bali hampir mirip dengan daerah lain, yakini adanya informasi yang keliru. Hingga berita hoaks seperti vaksin Covid-19 bisa menyebabkan penyakit, vaksin haram hingga menyebabkan meninggal dunia. “Kami temukan di wilayah Jembrana,” kata Hadi Purnomo.

Untuk mengatasi masalah itu, Badan Intelijen Negara Provinsi Bali melakukan komunikasi dengan Bupati Jembrana dan mendapatkan dukungan untuk pelaksanaan vaksin di area pesisir yang namanya Pengambengan. “Pemetaan wilayah selama seminggu. Pendekatan dengan tokoh adat dan agama juga,” katanya.

Vaksinasi massal juga ada yang dibarengi dengan pembagian sembako serta doorprize kepada warga. Cara ini pun menurut Hadi Purnomo berhasil. Setelah vaksin pertama usia, malah warga yang meminta diadakan vaksin tahap kedua. “Ada rasa bangga ketika bisa membantu pemerintah di wilayah sulit,” katanya.

Badan Intelijen Negara Provinsi Bali tahun ini mendapatkan 940 ribu dosis vaksin Covid-19. Setiap bulan hampir 80 ribu dosis. Jumlah ini juga didistribusikan ke kabupaten dan kota di Bali.

Hadi Purnomo menuturkan, pihaknya pernah mengalami kesulitan saat pelaksanaan vaksin tahap dua untuk anak-anak usia 6 hingga 11 tahun dalam memperoleh vaksin jenis Sinovac. Hingga akhirnya ia meminta bantuan ke kantor induknya di Jakarta. “Akhirnya dapat 8 ribu dosis dan kami langsung distribusikan juga ke kabupaten dan kota,” katanya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus