Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sektor pariwisata di Provinsi Kalimantan Timur terus dikembangkan. Sektor ini diproyeksikan sebagai sumber ekonomi kerakyatan yang memiliki multiplier effect secara berkelanjutan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur turut memberikan perhatian serius terhadap sektor pariwisata daerah. Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, meminta kepada perangkat daerah yang menangani pariwisata untuk mengembangkan pola pariwisata berbasis komunitas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Buatlah event desentralisasi di kabupaten/kota. Misalkan, festival kerbau rawa di Mahakam Ulu berbasis komunitas. Perbanyak event pariwisata kita di wilayah remote area. Itu lebih berdampak, yang penting masyarakat lokal kita merasakan dampak secara ekonomi,” kata Akmal, Selasa, 27 Februari 2024.
Akmal menilai, selama ini pengembangan pariwisata terlalu berfokus pada event-event besar yang medatangkan wisatawan luar daerah. Menurutnya, yang terpenting adalah sektor pariwisata dapat hidup dan memberikan kehidupan bagi warga setempat.
“Kebijakan pariwisata terlalu ingin besar, tapi diam. Tidak kolaboratif. Jangan paksakan banyak orang luar datang. Dari pada banyak orang datang tapi hanya bawa duit Rp 2 ribu, lebih baik sedikit orang tapi bawa Rp 40 ribu. Bikin wisata yang eksklusif,” ujarnya.
Akmal juga meminta kepada Dinas Pariwisata Kalimantan Timur untuk memetakan dan mengintegrasikan event pariwisata tiap kabupaten/kota. Kolaborasi antar pemerintah provinsi, kabupaten/kota dan seluruh stakeholder terkait diharapkan dapat membangun sektor pariwisata yang lebih maju.
“Harus dikolaborasikan. Uang sedikit, jangan jalan sendiri-sendiri. Tidak akan jadi daging itu,” kata Akmal.