Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Al-Qur'an Sebagai Landasan Hidup Utama Muslim Ahmadi

Muslim Ahmadi menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman utama dalam setiap sendi kehidupan. Dari mulai menerjemahkannya, mendirikan madrasah, melestarikan hafalan, serta mengadakan program pendidikan dan kajian untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan Islam.

13 Maret 2025 | 22.12 WIB

Ilustrasi Al Quran. Dok. Istimewa
Perbesar
Ilustrasi Al Quran. Dok. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Mirza Ghulam Ahmad a.s. dalam kitab Bahtera Nuh menyatakan bahwa seluruh kebajikan terkandung dalam Al-Qur’an (al-khayru kulluhu fiy al-qur’an). Tak ada satu pun kebutuhan manusia yang luput darinya. Karena itu, betapa ruginya mereka yang lebih mengutamakan perkataan lain dibanding firman Allah. Pendiri Jemaat Muslim Ahmadiyah menegaskan bahwa setiap Muslim Ahmadi harus menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dengan mengamalkannya, bukan sekadar membacanya (Qs. Al-Furqan: 30).

Dalam Bahtera Nuh, Mirza Ghulam Ahmad a.s. juga mengingatkan agar selalu waspada dan tidak bertindak bertentangan dengan ajaran Ilahi. “Ketahuilah, siapa pun yang mengabaikan satu saja dari 700 perintah Al-Qur’an, baginya tertutup pintu keselamatan. Jalan menuju keselamatan sejati telah dibukakan oleh Al-Qur’an, sedangkan lainnya hanya cerminan. Karena itu, pelajarilah Al-Qur’an dengan tekun dan cintailah kitab ini sepenuh hati.” (Bahtera Nuh, Ruhani Khazain, Jld. 19, hlm. 71).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tujuan diturunkannya kitab suci Al-Qur’an dan diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam (rahmatun li al-‘alaamiin). Karena itu, menurut Pendiri Jemaat Ahmadiyah, jihad terbesar adalah menyebarkan ajaran Al-Qur’an (Qs. Al-Furqan: 52). Mengingat umat manusia berasal dari berbagai suku dan bahasa, Al-Qur’an perlu diterjemahkan agar dapat dipahami lebih luas. Ahmadiyah mewujudkan upaya ini melalui berbagai cara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pertama, menerjemahkan Al-Qur’an ke berbagai bahasa utama dunia. Hingga kini, Ahmadiyah telah menyelesaikan terjemahan dalam 80 dari target 100 bahasa. Beberapa di antaranya adalah Belanda (1953), Kiswahili (1953), Jerman (1954), Esperanto (1970), Indonesia (1970), Prancis (1985), Italia (1986), Rusia (1987), Jepang (1988), Spanyol (1988), Swedia (1988), Yunani (1989). Baru-baru ini, Ahmadiyah juga menerbitkan terjemahan lengkap 30 juz dalam bahasa Ibrani (2025), setelah proses penerjemahan selama 30 tahun.

Upaya penerjemahan ini mendapat sambutan positif. Dalam Muqaddimah Al-Qur’an dan Terjemahnya yang disusun Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al-Qur’an di bawah Kementerian Agama RI (1971), disebutkan bahwa pada 1976, Ahmadiyah menerjemahkan Al-Qur’an ke dalam bahasa Yoruba (hlm. 33).

Di Uganda, misi Ahmadiyah juga menerjemahkan dan mencetak beberapa juz dalam bahasa Luganda, serta menerjemahkan ke bahasa Ganda, Kikuyu, Kamba, dan Luo. Sementara itu, terjemahan bahasa Amharik dilaporkan hilang di Addis Ababa (hlm. 33).

Kedua, dengan mendirikan Madrasah Hifz Al-Qur’an di berbagai negara. Selain di Rabwah (Pakistan) dan Qadian (India), Ahmadiyah juga mendirikan madrasah serupa di Bogor (Indonesia), Ghana (Afrika Barat), dan negara lainnya. Di Indonesia, pendidikan ini berlangsung maksimal tiga tahun.

Madrasah Hifz Al-Qur’an telah melahirkan ribuan hafiz di seluruh dunia. Dahulu, mereka yang ingin menghafal Al-Qur’an sering datang ke Rabwah. Contohnya adalah Ghulam Randy, anak Ahmadi dari Afrika Barat yang menyelesaikan hafalannya di sana pada usia muda.

Ketiga, untuk melestarikan hafalan Al-Qur’an, Ahmadiyah juga melaksanakan salat Tarawih dengan bacaan satu juz tiap malam. Di Pusat Jemaat Ahmadiyah Indonesia, tiap siswa Madrasah Hifz Al-Qur’an mengimami salat Tarawih sebanyak satu juz tiap malam. Begitu juga di pusat-pusat Ahmadiyah di berbagai negara, seperti di Qadian (India) dan Rabwah (Pakistan).

Penulis pernah ikut salat tarawih di Masjid Aqsha Qadian (India) pada 2018 lalu. Di sana, salat Tarawih baru dimulai pukul sembilan malam dan berakhir pukul setengah dua belas malam atau setelah menyelesaikan satu juz Al-Qur’an.

Selama Ramadan, Jemaat Ahmadiyah Indonesia menggelar Program Semarak Ramadan Ahmadiyah Seluruh Indonesia (SERASI). Program ini tidak hanya berfokus pada kajian keagamaan, khususnya Al-Qur’an, tetapi juga mencakup kegiatan sosial seperti donor darah dan pembagian takjil gratis. Kegiatan ini berlangsung di berbagai daerah di Indonesia.

Untuk menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, Jemaat Ahmadiyah Indonesia menyelenggarakan berbagai program dari tingkat lokal hingga nasional. Salah satunya Program Ta’lim Al-Qur’an, yang ditujukan bagi anggota dari berbagai usia.

Ada pula Kursus Pendidikan Agama (KPA), yang mencakup materi Al-Qur’an dan diperuntukkan bagi anggota berusia 9 hingga 27 tahun. Bagi kelompok Waqf-e-Nou—kelompok Ahmadi yang mengabdikan diri untuk agama—tema-tema Al-Qur’an disusun secara khusus sesuai dengan bidang spesialisasi mereka.

Di tingkat internasional, Jemaat Ahmadiyah mengadakan International Ta’leemul Qur’an Academy (ITQA), yang diikuti oleh Ahmadi dari berbagai negara. Program ini mencakup Nazhirah, Tazyin, dan Tahsin Al-Qur’an, dengan tujuan agar setiap Ahmadi memahami dan mampu mengajarkan Al-Qur’an kepada orang lain (khayrukum man ta’allam al-Qur’an wa ‘allamahu).

Selain ITQA, Jemaat Ahmadiyah juga rutin menyelenggarakan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat nasional dan internasional. MTQ nasional biasanya diadakan saat Ramadan, sementara MTQ internasional digelar pada bulan tertentu dengan perwakilan dari tiap negara.

Dengan berbagai upaya ini, Al-Qur’an menjadi landasan utama bagi Muslim Ahmadi dalam membangun kehidupan yang harmonis dan damai. Betapa indah jika kita di Indonesia dapat hidup rukun dan saling menghormati. Hinné mat-tov uman-na’im syévét akhim gam yakhad! (*)

Dr. Rakeeman R.A.M. Jumaan | Dosen Ilmu Perbandingan Agama & Bahasa Farsi Jamiah Ahmadiyah Indonesia

Sandy Prastanto

Sandy Prastanto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus