Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFO NASIONAL – Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan, menghadirkan Rumah Sakit Bersalin Ibu dan Anak Tino Galo (RS IATG) di Kota Bengkulu. Hal ini mendatangkan sejumlah reaksi oleh berbagai kalangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Harapan dan Doa (RSHD), dr Llista Cherlyviera, menjelaskan alasan Wali Kota menyediakan RS IATG untuk warga Bengkulu. “Rumah sakit bersalin ini maksudnya bukan masalah gender atau apa. Keinginan Pak Wali itu, selagi bisa dikerjakan oleh dokter perempuan, perawatnya perempuan, nah itu nanti mungkin kekhususan gitu, itu rencananya. Tapi bukan berarti mengesampingkan atau mengabaikan laki-laki,” kata dr Lista, Senin, 21 Februari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Jadi, kehadiran RS IATG sebenarnya untuk menyempurnakan program HD Bersalin Pemkot Bengkulu. “Jadi gini, kita di Kota Bengkulu kan sudah ada program HD besalin. Ke depan, akan lebih dimaksimalkan lagi dengan hadirnya rumah sakit. Jadi, kalau di Kemenkes (Kementerian Kesehatan) itu ada rumah sakit khusus sebenarnya,” ujar dr Lista.
Tetapi untuk mendirikan sebuah rumah sakit, banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Dr Lista menerangkan, untuk jadi rumah sakit harus bertahap. Diawali dari klinik bersalin. “Karena persiapan segala sesuatu sekarang untuk mendirikan rumah sakit mempunyai syarat izin kelayakan, izin mendirikan, dan segala macamnya. Itu haus dipersiapkan dari sekarang,” kata dia.
Di dalam peraturan, dr Lista melanjutkan, kalau hanya unuk melayani persalinan, maka disebut rumah sakit kebidanan. Hal ini berarti segala sesuatu yang berkaitan dengan kebidanan, termasuk tentang ibu dan anak. “Nah, kalau sekarang sudah ada rumah sakit ibu dan anak, nah itu rumah sakit khusus sebenarnya,” ucap dr Lista. (*)