Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL – Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) 2023 berlangsung 4-10 Oktober 2023. Ragam kegiatan diselenggarakan di tiga tempat di Kota Bitung, Sulawesi Utara yaitu Bitung Creative Center Pasar Kita, Dermaga Satrol Bitung, Stadion Dua Saudara.
Adapun rangkaian kegiatan menyajikan antara lain Sailing Pass Lembeh Strait International Choir Festival, lomba dayung perahu londe, fishing competition and water swimming, underwater photography competition, Minahasa Culture Festival, cooking class and competition, costume carnaval, pitbull competition, UMKM & Culinary Expo, music concert, cutting tuna show, dan masih banyak lagi.
Menariknya, di sela-sela penyelenggaraan festival, MV Carnival Luminosa bersandar di Dermaga Pelabuhan Samudera Bitung, Sabtu 7 Oktober 2023 sore. Kapal pesiar dengan penumpang sebanyak kurang lebih 2.750 wisatawan dan 1.000 kru ini berlabuh dan memberikan kesempatan penumpangnya untuk menikmati festival dan Kota Bitung selama beberapa jam mereka bersandar.
“Kami berencana jalan-jalan mengelilingi Kota Bitung, besok,” kata Nelly salah satu penumpang asal Carolina Selatan, Amerika Serikat. Perempuan kelahiran Filipina dan bersuamikan warga Amerika ini penasaran dengan buah manggis, dan berencana mencarinya ketika berkeliling kota. Sementara pada Sabtu malam, dia pun siap mengunjungi festival yang diselenggarakan di Kota Bitung.
Sementara itu, MV Carnival Luminosa memulai perjalanan dari Seattle, Amerika Serikat. Kapal pesiar yang dilengkapi dengan ragam fasilitas mewah ini kemudian sempat berkunjung ke Jepang dan kemudian dilanjutkan ke Bitung, Indonesia. Selama sebulan perjalanan, kapal yang dinahkodai Kapten Adrian Banucci ini memiliki tujuan akhir Australia.
Sekretaris Daerah Kota Bitung yang juga Ketua harian FPSL 2023 Ing Rudy Theno mengatakan, kunjungan kapal cruise biasanya di luar agenda festival. Namun, kali ini kapal cruise datang bertepatan dengan diadakannya festival.
“Kapal cruise ini merupakan event tahunan. Kerja sama antara wali kota dengan para agen khususnya kapal pesiar, sehingga kerja gotong royong itu yang menghasilkan seperti hari ini,” kata Rudy ketika ditemui Tempo.
Wali Kota Bitung Maurits Mantiri, kata Rudy, sedang berupaya untuk meningkatkan wisatawan mancanegara. “Yang datang dengan cruise saja kurang lebih 2.500-an orang. Ini akan meningkatkan multiplier effect buat masyarakat Kota Bitung, khususnya UMKM. Kita lihat saja yang mengantri dollar cukup banyak untuk tukar uang asing ke rupiah.”
Rudy menuturkan kedatangan para turis mancanegara ini dijadikan ajang mengenalkan pariwisata Kota Bitung. Meskipun bersandarnya kapal pesiar di pelabuhan tidak lama, namun diharapkan para turis dapat berkunjung kembali di lain waktu.
“Sehingga hari ini ke Bitung, besok-besok bisa ke Bitung lagi. Bisa memberikan rangsangan bagi para turis bahwa Bitung itu aman, dari sisi kambtibmasnya, masyarakatnya dengan budaya yang siap menerima turis asing,” ujar dia.
Menurut Rudy, untuk mendatangkan lagi turis mancanegara di Kota Bitung, maka pemerintah kota Bitung harus menyediakan segala sesuatu terkait dengan kebutuhan turis mancanegara ini. “Kita lengkapi lagi fasilitas kita, agar kunjungan kapal pesiar ini bisa menjadi agenda tetap maupun bagi Pemerintah Kota Bitung dan juga bagi turis.”
Pemkot Bitung berharap dapat terus melakukan kolaborasi dengan para agen. “Sehingga para turis bisa longstay lebih lama karena multiplier effectnya sangat signifikan bagi masyarakat Kota Bitung.”
Bitung, kata Rudy, memiliki banyak destinasi wisata yang bisa digali potensinya. Di Selat Lembeh saja menurut dia terdapat 90 titik spot diving yang cukup “menjual” juga di mata dunia. “Selama ini para diver lebih kenal dengan Selat Lembehnya.”
Selat Lembeh memiliki keistimewan pada biota laut berukuran kecil. Terdapat juga biota-biota yang berkamuflase dengan baik pada habitatnya. Sebagian biota itu langka dan tidak ditemukan di tempat lain. “Ada kriteria biota laut yang tidak ada di dunia lain tapi ada di Bitung, di dunia lain ada di Kota Bitung juga ada. Kriteria makhluk-makhluk dan biota laut kecil itu sudah melalui peneliti dari LIPI.”
Bitung juga memiliki hewan endemic Tarsius. “Terletak di Batu Putih, hewannya ada di waktu-waktu tertentu saja. Nanti ada guidenya di sana. Tarsius merupakan hewan yang setia. Jika mati, tak lama satu-dua hari pasangannya ikut mati. Tubuhnya kecil hanya sebesar jari jempol,” kata Rudy.
Selain dua destinasi wisata itu, masih banyak lagi tempat-tempat menarik lainnya yang disuguhkan Bitung. Di tambah lagi, kota ini juga kerap menyelenggarakan festival yang berkaitan dengan seni, budaya, dan juga kuliner.
“Banyak hal yang bisa dilakukan di Bitung. Namun memang kemampuan keuangan kami terbatas untuk mengembangkan potensi yang ada. Semoga dengan event-event seperti ini pemerintah pusat bisa membuka mata. Bitung berpotensi untuk destinasi wisata Indonesia. Saat ini Bitung menjadi pendukung Likupang. Namun, wilayah ini siap berkompetisi untuk menyuguhkan destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan. Bitung siap menjadi pilihan destinasi wisata Indonesia,” tutur Rudy. (*)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini