Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

BRI Berdayakan Pengusaha Batik Tulis Hingga ke Pasar Global

Sebagai UMKM binaan BRI, Batik Tulis Soedjono mendapat berbagai dukungan dalam pengembangan bisnisnya.

21 April 2025 | 11.19 WIB

Batik Tulis Soedjono salah satu UMKM pemberdayaan BRI. Dok. BRI
Perbesar
Batik Tulis Soedjono salah satu UMKM pemberdayaan BRI. Dok. BRI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO BISNIS Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) binaan BRI Unit Sugio, Lamongan, Batik Tulis Soedjono memiliki misi besar dalam mengedukasi generasi muda mengenai batik tulis sekaligus memberdayakan masyarakat lokal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Di Lamongan, pemahaman masyarakat tentang batik masih terbatas," ujar pemilik Batik Tulis Soedjono, Umbar Basuki, saat ditemui di ajang BRI UMKM EXPO(RT) 2025, di ICE BSD beberapa waktu lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berangkat dari tantangan tersebut, pada 2019, Umbar memulai bisnis batik tulis custom yang memberikan kebebasan bagi pelanggan untuk menciptakan motif unik sesuai imajinasi mereka. Konsep ini mendapatkan sambutan positif dari pencinta batik karena memberikan jaminan eksklusivitas, di mana setiap motif hanya dibuat satu kali tanpa duplikasi. Lebih dari sekadar produk, Batik Tulis Soedjono juga hadir dengan misi mengubah stigma bahwa batik tulis mahal dan kaku.

"Kami ingin membuktikan bahwa batik bisa modern, fleksibel, dan terjangkau. Pelanggan bisa memiliki batik custom mulai dari Rp 250 ribu per potong," jelas Umbar.

Perjalanan membangun Batik Tulis Soedjono tidaklah mudah karena saat merintis semuanya Umbar lakukan sendiri. Namun, seiring meningkatnya permintaan, ia mulai melibatkan masyarakat sekitar dan memberikan pelatihan membatik kepada ibu-ibu setempat.

Kini, setelah lima tahun beroperasi, Batik Tulis Soedjono telah berkembang dengan memiliki sembilan karyawan tetap dan lima tenaga penjahit paruh waktu, semuanya berasal dari komunitas lokal. "Batik ini bukan hanya tentang kain, tapi juga tentang memberdayakan masyarakat," ujar Umbar dengan penuh semangat.

Sebagai UMKM binaan BRI, Batik Tulis Soedjono mendapat berbagai dukungan dalam pengembangan bisnisnya. Umbar mendapatkan akses ke berbagai pelatihan, strategi pemasaran, hingga koneksi dengan penjahit berkualitas dari UMKM binaan BRI lainnya.

"Dulu, saya hanya fokus produksi tanpa tahu cara menjual. Berkat mentoring dari BRI dan dukungan istri, usaha ini akhirnya berkembang dan menjangkau pasar yang lebih luas," tambahnya.

Perjalanan Batik Tulis Soedjono tak hanya berfokus di pasar domestik. Pada 2022, usaha ini berhasil menerima pesanan khusus dari Singapura dengan motif khas Lamongan, yaitu Daliwangun, kombinasi burung dali dan pohon wangun yang melambangkan identitas daerah tersebut. Pesanan ini menjadi bukti bahwa batik Lamongan memiliki daya saing di pasar global. Selain itu, permintaan dari berbagai kota besar di Indonesia, seperti Medan, Samarinda, Batam dan Ternate, terus mengalir.

Adapun melihat manfaat besar dari ajang seperti BRI UMKM EXPO(RT), Umbar berharap kegiatan serupa dapat diperluas hingga ke kota-kota kecil agar UMKM lainnya memiliki peluang lebih besar dalam mengakses pasar yang lebih luas.

Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan bahwa pada tahun keenam penyelenggaraannya, BRI UMKM EXPO(RT) 2025 kembali digelar sebagai bagian dari strategi BRI dalam memperkuat peran UMKM sebagai penggerak perekonomian nasional.

Acara ini menghadirkan beragam kegiatan, mulai dari expo, showcase UMKM terkurasi, business matching, UMKM Award, hingga instalasi seni dan hiburan. Antusiasme peserta terus meningkat setiap tahunnya.

Tahun ini, sebanyak 1.000 UMKM terbaik berhasil lolos seleksi ketat dan dipamerkan dalam lima kategori utama, yakni Home Decor and Craft (153 UMKM), Food and Beverage (358 UMKM), Accessories and Beauty (181 UMKM), Fashion and Wastra (273 UMKM), serta Healthcare and Wellness (35 UMKM). Selama empat hari penyelenggaraan, dari 30 Januari hingga 2 Februari 2025 lalu, acara ini sukses menarik lebih dari 63.000 pengunjung.

“Program ini bertujuan membuka akses UMKM ke pasar global serta meningkatkan penyerapan tenaga kerja. “BRI akan terus mendorong perluasan lapangan kerja melalui pemberdayaan UMKM dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Hendy. (*)

Tempo

Tempo

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus