Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL-Untuk mendongkrak perekonomian rakyat di masa pandemi, Pemerintah Kota Madiun tak hanya mempercantik sarana sektor pariwisata di pusat kota seperti Jalan Pahlawan atau Pahlawan Street Centre saja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dibawah kepemimpinan duet Walikota Madiun, Maidi dan Wakil Walikota, Inda Raya, Pemkot Madiun membangun 27 lapak UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang tersebar di 27 kelurahan. Pembangunan 27 lapak UMKM difokuskan untuk menumbuhkan ekonomi berbasis lokal di masing-masing kelurahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pemerintah pusat menginstruksikan saat ini peningkatan ekonomi berbasis lokal harus dikedepankan. Untuk itu Pemkot Madiun mewujudkannya dengan membangun lapak UMKM di tiap kelurahan,” ujar Walikota Madiun, Maidi.
Menurut Maidi, pembangunan lapak UMKM di seluruh kelurahan sebagai wujud pemerataan pembangunan di Kota Madiun dan menunjang program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dari pemerintah pusat.
Bagi Maidi, pembangunan lapak UMKM akan memberikan kesempatan bagi pedagang kecil untuk mengembangkan usahanya. Selain itu, lapak-lapak dibangun di tempat strategis sehingga memudahkan warga mengakses lokasinya.
Walikota Madiun berharap setiap kelurahan memiliki ikon tersendiri sekaligus sebagai perputaran ekonomi. Selain warga setempat, Pemkot Madiun bakal mendatangkan wisatawan melalui jalur sepeda wisata setelah masa pandemi selesai.
Selain itu, Maidi menyatakan ke depan konsumsi semua acara maupun kegiatan pemerintah dari UMKM-UMKM tersebut. Untuk pemerataan, digunakan sistem bergiliran kelurahan ke elurahan agar ekonomi tingkat kelurahan terus berjalan. “Dengan pola seperti itu maka masing-masing kelurahan bisa menjadi kelurahan mandiri,” katanya.
Maidi menyebutkan sebanyak 27 kelurahan di Kota Madiun memiliki lapak masing-masing. Diprediksi, bulan depan sebagian besar pembangunan penyempurnaan lapak UMKM di kelurahan akan rampung.“Rata-rata proses pembangunan fisiknya sudah menyentuh 80-85 persen. Dan sebagian besar Juni nanti pembangunan fisiknya sudah selesai,” ujarnya.
Maidi meminta agar pelaku usaha kecil meningkatkan kualitas produk yang dijual. Untuk itu, aparat pemerintah di tingkat kelurahan harus lebih banyak turun melakukan pembinaan agar produk-produk unggulan tiap daerahnya tetap terjaga. Lebih dari 700 UMKM diberdayakan untuk mengisi lapak kelurahan. Mulai dari bisnis kuliner, fashion, hingga kerajinan tangan.
Untuk membangun 27 lapak di tiga kecamatan di bumi Kota Pendekar, Pemkot Madiun menggelontorkan anggaran Rp 15 miliar. Masing-masing kecamatan mendapatkan kucuran dana sebesar Rp 5 miliar untuk program ini.
Maidi menuturkan anggaran untuk pembangunan lapak UMKM sudah digelontorkan sejak tahun 2020 sebesar Rp 8 miliar. Tahun ini, Pemkot Madiun menambahkan anggaran sebesar Rp 7 miliar.
Masyarakat pun menyambut positif pengembangan lapak UMKM. Hal ini terlihat dari warga yang ingin berjualan di lapak UMKM bertambah banyak. Dia juga meminta perusahaan di masing-masing kelurahan mengucurkan dana CSRnya untuk mengembangkan lapak UKM.
Selain itu mantan Sekda Kota Madiun ini berpesan agar pembangunan lapak UMKM tidak boleh merusak areal persawahan yang ada. “Di tengah sawah bisa ada ikon-ikon untuk ekonomi tambahan. Dengan demikian, petani tetap berjalan dan ekonomi terus tumbuh,” kata Maidi.
Berbekal pembangunan sektor pariwisata di pusat kota dan seluruh kelurahan, Maidi optimistis saat pandemi Covid-19 usai, Kota Madiun akan menjadi destinasi terbaik di Jawa Timur bagian barat. (*)