Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

IFAD: Banyak Negara Pelajari Kebijakan Dana Desa Pemerintah Indonesia

IFAD dan negara-negara lain belajar banyak hal dari Indonesia tentang pembangunan desa yang berkelanjutan.

4 Mei 2018 | 10.19 WIB

IFAD: Banyak Negara Pelajari Kebijakan Dana Desa Pemerintah Indonesia
Perbesar
IFAD: Banyak Negara Pelajari Kebijakan Dana Desa Pemerintah Indonesia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO NASIONAL - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengunjungi Kantor Pusat International Fund for Agricultural Development (IFAD), di Roma, Italia, Selasa, 2 Mei 2018. Dalam kunjungan tersebut, Eko berdiskusi langsung dengan Wakil Presiden IFAD Cornelia Richter serta Direktur Kawasan Asia Tenggaradan Kantor Sub-Regional Pasifik IFAD Ron Hartmann.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Eko mengatakan percepatan pembangunan di perdesaan adalah kunci penting pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain memetakan potensi produk unggulannya, desa juga harus didorong untuk mampu memberi nilai tambah pada komoditas tersebut agar memiliki daya jual lebih tinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sarana pascapanen sangat dibutuhkan di desa. Tentu hal tersebut juga perlu didukung dengan skala produksi produk unggulan desa yang besar agar investor tidak ragu masuk ke desa. Dengan demikian, pendapatan masyarakat akan lebih besar,” ujar Eko.

Dia menambahkan, pemerintah perlu menggandeng sektor swasta dalam hal penyediaan sarana pascapanen tersebut. Sejalan dengan gagasan itu, Kementerian Desa menginisiasi komitmen kerja sama dalam bentuk memorandum of understanding (MoU) antara perusahaan swasta dan pemerintah daerah serta instansi terkait untuk mengembangkan potensi unggulan desa. 

“Ada 102 kabupaten, 68 dunia usaha, serta sejumlah instansi terkait, yang berkomitmen membangun desa. Kesepakatan terjalin untuk dapat bekerja sama dalam mengembangkan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) dan penyediaan sarana pascapanen,” ucapnya.

Dengan adanya Prukades dan sarana pascapanen yang memadai, kata Eko, produktivitas produk unggulan desa dapat meningkat signifikan dan memiliki daya saing lebih tinggi. Dengan demikian, pendapatan ekonomi masyarakat desa dan pertumbuhan ekonomi akan meningkat. Pemerataan ekonomi pun akan terwujud.

Ron mengapresiasi kunjungan Eko ke Kantor Pusat IFAD untuk mendiskusikan strategi pengentasan kemiskinan di perdesaan. Dia mengungkapkan, IFAD dan negara-negara lain belajar banyak hal dari Indonesia tentang pembangunan desa yang berkelanjutan.

“Banyak negara mendapatkan manfaat dengan mempelajari kebijakan pemerintah Indonesia dalam percepatan pembangunan desa, salah satunya melalui dana desa. Kunjungan ini sekaligus menandakan hubungan kerja sama yang kuat antara pemerintah Indonesia dan IFAD, dalam memperluas peluang kerja sama strategis di masa mendatang,” katanya.

Turut hadir dalam pertemuan ini, Wakil Duta Besar Indonesia untuk Italia George Lantu, Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Taufik Madjid, Staf Khusus Kementerian Desa Indra Muda Salim, serta Direktur Kawasan Asia dan Pasifik IFAD Nigel Brett.

Kunjungan Eko ke Roma sekaligus memenuhi undangan IFAD untuk menjadi pembicara utama dalam Konferensi Internasional dengan tema "Rural Inequalities: Evaluating Approaches to Overcome Disparities”. (*)

Nurul Tirsa Sari

Nurul Tirsa Sari

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus