Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ijen Geopark Masuk Dalam Jaringan Unesco

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berharap kawasan Taman Bumi Ijen menggerakan perekonomian masyarakat.#InfoTempo

17 September 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

UNESCO Global Geopark (UGG) menetapkan kawasan Ijen Geopark sebagai bagian dari Global Geopark Network. Piagam sebagai kawasan geopark diberikan Presiden Global Geopark Network, Nickolas Zouros dalam Konferensi Internasional ke-10 di Habous Cultural Complex, Marakes, Maroko, 9 September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bupati Ipuk mengatakan pengukuhan Ijen Geopark sebagai bagian dari jaringan global geopark dari UNESCO bukan akhir. “Tapi awal dari upaya Banyuwangi untuk bisa membawa potensi daerah ke level internasional,” ujarnya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Ipuk, masuknya Ijen Geopark ke jaringan global geopark akan meningkatkan perhatian publik internasional. Apalagi, kata dia, forum dihadiri sekitar 1.200 ilmuwan dan pegiat geopark dari 50 negara. 

“Ketika sebuah geopark itu masuk jaringan geopark dunia, maka akan diikuti dengan perhatian internasional dan kenaikan kunjungan orang. Kami berharap ini bisa turut menggerakkan ekonomi, membuka lapangan kerja, dan tentu menjaga keberlanjutan lingkungan serta budaya lokal,” kata Ipuk. 

Geopark Ijen merupakan taman bumi yang tak hanya memiliki keunikan bentang alam dan kekayaan budaya serta didukung sustainable tourism (wisata berkelanjutan). Taman bumi ini terbentang di seluruh wilayah Banyuwangi yang secara spesifik kawasannya ada di kawasan Gunung Ijen, Pantai Pulau Merah dan Taman Nasional Alas Purwo. Di kawasan geopark terdapat beragam kekayaan geosite, biosite dan cultural site

Banyuwangi, kata Ipuk, dalam 10 tahun terakhir telah merintis upaya yang selaras dengan konsep pengembangan geopark global. Pengembangan kawasan menekankan pada upaya konservasi dan melibatkan masyarakat. Warga diajak berperan serta melindungi dan meningkatkan fungsi potensi alam untuk pembangunan ekonomi lokal.

Pemerintah kabupaten menyelenggarakan berbagai kegiatan berbasis pada pengembangan taman bumi. Event wisata olah raga atau sport tourism seperti Ijen Green Run, balap sepeda Internasional Tour De Ijen dan lainnya yang menyajikan alam asli dengan oksigen berlimpah.

Ipuk mengatakan pengembangan pariwisata melibatkan masyarakat. “Kami mendorong masyarakat terlibat berbagai event pelestarian budaya. Seperti Tumpeng Sewu, Seblang dan Ngopi Sepulu. Semuanya melibatkan warga dalam pelaksanaannya,” ujarnya. 

Pemerintah kabupaten, kata Ipuk, juga melarang pembangunan hotel di sekitar Ijen dan tempat wisata lainnya. “Agar masyarakat sekitar bisa membuka home stay untuk pengembangan ekonomi. Juga bagian dari upaya menjaga kearifan lokal,” tuturnya. 

Konferensi tersebut dimanfaatkan Ipuk untuk menjalin kerjasama global dengan berbagai negara di belahan dunia untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan.

Dilakukan kerjasama penandatanganan Mou dengan sejumlah pengelola UGG partner dari beberapa negara. Di antaranya adalah UGGp Aso (Jepang), M’Goun (Maroko), Langkawi (Malaysia), dan Dewan Geosains Australia (Australian Geoscience Council).

Iklan

Iklan

Artikel iklan

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus