Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFO NASIONAL - Produktivitas pertanian di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami lonjakan cukup pesat berkat realisasi program Jalan Usaha Tani (JUT). Program JUT sepanjang 205 meter dengan lebar 2,00 meter itu merupakan realisasi dari Kementerian Pertanian untuk Kelompok Tani Mangge Kalero di Desa Na'e, Kecamatan Sape.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan JUT merupakan sarana yang dibutuhkan untuk mengembangkan jaringan yang dimiliki petani. Keberadaan JUT dapat mempercepat proses distribusi, sehingga membantu petani dalam mengembangkan budidaya pertanian mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Jalan Usaha Tani juga memperluas daya jangkau distribusi petani. Dengan program ini, petani akan semakin cepat dalam mengupayakan budidaya pertanian mereka yang berorientasi pada terwujudnya ketahanan pangan karena produktivitas terus dapat ditingkatkan," tutur Mentan.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menambahkan, Jalan Usaha Tani merupakan prasarana transportasi pada kawasan pertanian (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan rakyat, dan peternakan) untuk memperlancar mobilitas alat mesin pertanian (alsintan), pengangkutan sarana produksi menuju lahan pertanian dan mengangkut hasil produk pertanian dari lahan menuju tempat penyimpanan, tempat pengolahan atau pasar.
"Tujuannya membantu petani mengembangkan budidaya pertaniannya sebagaimana tujuan pembangunan pertanian nasional. Kami ingin petani memiliki fasilitas prasarana dan sarana pertanian yang baik, sehingga mampu meningkatkan produktivitas pertanian mereka," tutur Ali.
Ketersediaan fasilitas berupa JUT menjadikan akses ke lahan pertanian juga semakin baik. "Dengan Jalan Usaha Tani ini petani dapat dengan mudah mengangkut hasil pertanian mereka tanpa biaya yang besar," kata Ali.
Dalam konteks sistem pertanian modern, Ali menegaskan diperlukan penambahan maupun penyempurnaan prasarana dan sarana pertanian yang dapat menunjang usaha tani, mengangkut sarana produksi pertanian (saprodi) dan hasil pertanian, baik dari maupun menuju lokasi. "Jalan Usaha Tani ini juga upaya untuk mendorong sektor pertanian ke arah yang maju, mandiri dan modern," ujar Ali. (*)