Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu mengatakan pers Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Kini semakin tinggi upaya abuse of power pada kehidupan pers, baik dari internal media maupun aspek eksternal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun demikian, Ninik mengatakan, di tengah berbagai tantangan, masih banyak perusahaan dan insan pers yang setia mengedepankan kepentingan publik dan tetap menegakkan kepatuhan pada kode etik jurnalistik (KEJ), Pedoman Peliputan Tema Keberagaman, Disabilitas, Anak dan Pedoman lainnya yang berlaku. Dalam empat bulan terakhir misalkan, selaku Ketua Dewan Pers, Ninik menerbitkan dua surat edaran tentang Peliputan kasus Anak ketika Berhadapan dengan Hukum dan surat edaran tentang Menjaga Kemerdekaan Pers dengan Bersikap Independen dalam Kepemiluan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Oleh karena itu, Dewan Pers mendorong agar rekan-rekan pers tetap konsisten berada dalam koridor yang tepat," kata Ninik Rahayu dalam acara KASAD Award: Apresiasi untuk Media di Mabes TNI AD pada Senin, 10 Juli 2023. "Pers hendaklah selalu berpegang pada fakta dan keberimbangan."
Ninik mendorong agar pers tidak mudah menyerah dan mengalah pada platform yang hanya menjual popularitas, namun kontennya tidak berbobot. "Ingat, reputasi rekan-rekan pers dipertaruhkan. Patuh pada karya Jurnalistik Berkualitas, bukan menundukkan diri pada yang lain," ujarnya.
Mengenai KASAD Award, Ninik menyampaikan apresiasi dan penghormatan kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Dudung Abdurachman dan TNI Angkatan Darat, serta institusi lainnya yang memberi perhatian pada pers. "Medium awarding seperti ini sekaligus pemicu bagi insan pers agar terus berkhidmat dalam menjalankan fungsi pers sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial," katanya.
Menurut Ninik Rahayu, KASAD Award: Apresiasi untuk Media adalah penghargaan yang istimewa karena diberikan bukan dalam kerangka lomba. "Dalam KASAD Award ini, panitialah yang melakukan peneropongan terhadap semua berita dari media siber di Tanah Air dalam kerangka Human Security," ujarnya. Paradigma Human Security memantik kewaspadaan terhadap ancaman ideologi, terorisme, stunting, bencana alam dan wabah, isu-isu intoleransi, kebutuhan digitalisasi yang inovatif, termasuk melestarikan kebudayan.
"Harus diakui, perhatian pers terhadap isu Human Security mungkin belum berbanding lurus dengan jumlah berita yang paling sering dicari atau diklik oleh masyarakat," tutur Ninik. Hal tersebut menunjukkan betapa besarnya tantangan bagi pers untuk tetap bertahan dan berkembang sesuai jalurnya. Sementara godaan impresi dan traffic yang tinggi kerap membuat sebagian perusahaan pers mengambil pilihan yang dapat dikalkulasikan sebagai revenue.
Pada kesempatan tersebut, Ninik juga mendorong generasi muda yang sangat fasih menggunakan media sosial untuk mengamplifikasi berbagai persoalan dalam isu Human Security melalui konten-konten yang mencerahkan. "Melalui KASAD Award ini, kita patut bersyukur, apresiasi untuk media merupakan bagian dari peran aktif TNI AD dalam mewujudkan Human Security," ucapnya. (*)
#TNIAD
#KASADAward
#InfoTempo