Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MPR RI Ngumpul Bareng Netizen Manado

Netizen diminta memberi masukan program pengembangan sosialisasi Empat Pilar MPR.

16 Oktober 2017 | 14.57 WIB

Netizens Ngobrol Bareng MPR RI di Ruang Maleosan Swiss-Belhotel, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu, 14 Oktober 2017. (Dok. MPR)
material-symbols:fullscreenPerbesar
Netizens Ngobrol Bareng MPR RI di Ruang Maleosan Swiss-Belhotel, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu, 14 Oktober 2017. (Dok. MPR)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO MPR - Netizens Bacerita Rame-rame Deng Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) adalah istilah yang dipakai khusus untuk acara Netizens Ngobrol Bareng MPR RI yang berlangsung di Ruang Maleosan Swiss-Belhotel, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu, 14 Oktober 2017.

"Kami datang untuk bekerja sama dengan komunitas netizen di Manado untuk mencari masukan  guna membantu MPR dalam menyosialisasikan Empat Pilar MPR," ungkap Kepala Bagian Pemberitaan, Hulembaga, dan Layanan Informasi, Biro Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal MPR Rharas Estining Palupi, 

Dalam acara yang dimotori Kepala Bagian Pusat Data dan Sistem Informasi, Biro Humas, Sekretarian Jenderal MPR Andrianto, ini berkumpul sekitar 50 netizen, terdiri atas komunitas video blogger (viblog), blogger, dan wartawan online di Manado. Di antara para netizen ini terdapat seorang blogger yang juga wartawan senior dan teolog, Profesor Jopie Worek. Selain itu, ikut serta pula Pendeta Deni Pinontoan dari komunitas blogger Mowale Movement, serta seorang budayawan senior, Profesor Reiner Ointoe.

Acara yang dipandu seorang dosen IT Universitas Sam Ratulangi Manado, Yaoli Rindingan, ini menampilkan narasumber Andrianto, Rharas Estining Palupi, dan budayawan, Reiner Ointoe.

Bincang-bincang yang berlangsung santai tapi sangat dinamis ini dinilai peserta penting, karena ini dilakukan MPR sebagai upaya mengembangkan budaya literasi dengan memanfaatkan teknologi informasi. "Upaya MPR mengembangkan tradisi literasi ini dapat digunakan sebagai senjata menghadapi perang asimetris, termasuk hoax," kata Reiner Ointoe.

Apa yang disampaikan Reiner ini diperjelas Andianto. Menurut dia, dengan mempertebal pengetahuan (literasi) bisa menjadi perisai untuk menghalau informasi yang bersifat negatif. "Jadi, pentingnya pengetahuan untuk menangkal informasi yang tidak benar," ujarnya.

Karena itu, Andrianto berharap pada para netizen memberikan masukan tentang program apa yang dibutuhkan MPR dalam mengembangkan sosialisasi Empat Pilar di masa datang. Dari para peserta muncul beberapa usulan, antara lain perlunya deklarasi netizen Manado untuk melawan hoax.

Begitu pula Rharas berharap, para netizen menulis apa saja terkait dengan materi MPR yang sifatnya menyosialisasikan Empat Pilar dengan gaya bahasa, angle masing-masing, dan sesuai dengan spesialisasi masing-masing blogger. (*)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Nurul Tirsa Sari

Nurul Tirsa Sari

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus