Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olimpiade Biologi di Iran, 4 Siswa Meraih Medali Perak

Siswa-siswa yang menjadi peserta IBO 2018 merupakan hasil seleksi berjenjang yang diselenggarakan Direktorat Pembinaan SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

23 Juli 2018 | 19.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tim Olimpiade Biologi Indonesia meraih empat medali perak dalam International Biology Olympiad (IBO) 15 – 22 Juli 2018 di Teheran (Tehran), Iran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL-- Tim olimpiade biologi Indonesia meraih empat medali perak dalam International Biology Olympiad (IBO) pada 15-22 Juli 2018 di Tehran, Iran. Keempat siswa yang berhasil membawa medali perak dalam ajang IBO ke-29, yakni Samuel Kevin Pasaribu dari SMA Unggul Del, Sumatera Utara, Syailendra Karuna Sugito dari SMA Semesta BBS, Semarang, Aditya David Wirawan siswa SMAK 1 Petra, Surabaya, dan Silingga Metta Jauhari dari SMA 8 DKI Jakarta. Dengan pencapaian ini, tradisi perolehan emas selama lima tahun berturut- turut belum dapat dilanjutkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

IBO ke-29 tahun dibuka pada Minggu, 15 Juli 2018, oleh Menteri Pendidikan Iran di Hotel Espinas, Tehran. Dalam kesempatan itu, Presiden IBO Poonpipope Kasemsap mengatakan olimpiade ini adalah ajang kompetisi sekaligus kolaborasi dan membuka jejaring. Hal penting tersebut harus dibangun saintis-saintis muda pada masa mendatang. Keempat siswa asal Indonesia bersaing melawan 265 siswa dari 68 negara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertandingan dimulai dengan mengerjakan empat topik praktikum yang digelar pada Selasa, 17 Juli 2018. Selama 1,5 jam mereka harus fokus pada ilmu biologi tumbuhan (fisiologi dan adaptasi tumbuhan), biokimia dan biologi molekuler (isolasi protein),  biologi hewan (anatomi lintah dan pengamatan tungau), serta ekologi dan evolusi mikroba.

Selanjutnya, Kamis, 19 Juli 2018, para siswa mengerjakan dua set soal teori menggunakan komputer dengan total waktu pengerjaan selama enam jam. Semua tes dilakukan di kampus Shahid Beheshti University, Tehran. Kondisi cuaca yang panas dan kering di Tehran turut menjadi tantangan tersendiri bagi siswa dan pendamping.

Lima pendamping sekaligus juri internasional, di antaranya Agus Dana Permana (leader) adalah staf pengajar Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung (ITB); dan Ahmad Faizal dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, ITB; Ida Bagus Made Artadana dari Fakultas Teknolobiologi, Universitas Surabaya; Ihsan Tria Pramanda, staf pengajar tim olimpiade biologi Indonesia; juga Muamar Surawidarto, staf Direktorat Pembinaan SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Mereka dijadwalkan akan kembali ke Tanah Air pada Senin, 23 Juli 2018.

Siswa-siswa yang menjadi peserta IBO 2018 merupakan hasil seleksi berjenjang yang diselenggarakan Direktorat Pembinaan SMA Kementerian Pendidikan. Seleksi dilakukan dimulai dari tingkat sekolah, kabupaten/kota, provinsi, hingga tingkat nasional pada 2017 di Pekanbaru, Riau. Siswa-siswa terbaik hasil seleksi nasional kemudian dibina tim pengajar dan asisten dari tim olimpiade biologi Indonesia.

Kini, selain pulang membawa medali, para siswa berkesempatan kuliah di kampus terbaik di Indonesia. Syailendra Karuna Sugito telah diterima di Fakultas Kedokteran Univeristas Indonesia serta Silingga Metta Jauhari telah diterima di Fakultas Teknik Industri ITB. Sementara dua siswa lainnya masih duduk di bangku SMA dan mendapat peluang besar untuk diterima di kampus terbaik. (*)   

Esra Dopita Meret

Esra Dopita Meret

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus