Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFO NASIONAL - Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk mengendalikan inflasi daerah. Salah satu cara dengan menggelar penjualan bahan pokok murah bertajuk “Sembako Murah” di seluruh kota administrasi DKI Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Sri Haryati mengatakan, beras menjadi komoditas utama yang dijual dalam Sembako Murah ini, baik dalam bentuk paket maupun eceran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sri Haryati mengimbuhkan, selain untuk pengendalian inflasi, Sembako Murah merupakan wujud kepedulian Pemprov DKI Jakarta terhadap kebutuhan masyarakat yang membutuhkan bahan pangan pokok dengan harga yang murah.
"Melalui sinergi dengan para stakeholder, masyarakat dapat membeli pangan dengan harga murah. Satu paket sembako yang di pasar seharga Rp 130.000, masyarakat cukup membayar Rp 100.000. Adapun selisihnya dipenuhi dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) para stakeholder. Jadi, masyarakat tetap membeli sembako tersebut, bukan dalam bentuk bantuan sosial," tutur Sri Haryati di Jakarta pada Sabtu, 10 Februari 2024.
Sembako Murah pertama kali diluncurkan pada 15 Januari 2024, kini telah digelar di 59 lokasi dengan total mitra sebanyak 34 perusahaan. Semua warga/masyarakat bisa membeli paket sembako yang terdiri dari 5 kg beras, 2 liter minyak goreng, 1 kg gula pasir, dan 1 kg tepung terigu seharga Rp 100.000.
Program Sembako Murah berbeda dengan Bantuan Sosial (Bansos) yang diberikan kepada warga yang telah terdaftar dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial).
Sebagai informasi, program Sembako Murah merupakan perwujudan komitmen Pemprov DKI mengendalikan inflasi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta, tekanan inflasi bulanan untuk komponen bahan makanan didorong oleh kenaikan harga komoditas pangan. Beras menempati peringkat pertama sebesar 0,274 persen sebagai penyumbang utama inflasi dari tahun ke tahun.
BPS juga mencatat, tren inflasi komponen bahan makanan menjelang akhir tahun mengalami kenaikan dari 1,39 persen pada November 2023 menjadi 1,79 persen pada Desember 2023. Kenaikan inflasi ini membuat daya beli masyarakat menurun.
Komitmen Pemprov DKI mengendalikan inflasi berbuah manis pada 2023, yakni meraih apresiasi sebagai provinsi terbaik dalam pengendalian inflasi. (*)