Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemprov DKI Jakarta Resmikan Ruang Miniatur Perahu Tradisional Nusantara di Museum Bahari

Ruang Miniatur Perahu Tradisional Nusantara ini hadir untuk memperkenalkan dan melestarikan kekayaan budaya maritim Indonesia, khususnya terkait dengan perahu-perahu tradisional yang memiliki peran penting dalam sejarah kelautan di Tanah Air.

11 Desember 2024 | 21.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kebudayaan DKI Jakarta meresmikan Ruang Miniatur Perahu Tradisional Nusantara, di Museum Bahari, Jakarta Utara, pada Rabu, 11 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Unit Pengelola (UP) Museum Kebaharian Jakarta, Mis'ari mengatakan, Ruang Miniatur Perahu Tradisional Nusantara ini hadir untuk memperkenalkan dan melestarikan kekayaan budaya maritim Indonesia, khususnya terkait dengan perahu-perahu tradisional yang memiliki peran penting dalam sejarah kelautan di Tanah Air.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Unit Pengelola (UP) Museum Kebaharian Jakarta, Mis'ari dalam acara pembukaan Miniatur Perahu Tradisional Nusantara, di Museum Bahari, Jakarta Utara, pada Rabu, 11 Desember 2024. TEMPO/Abdul Karim

Ruang ini memamerkan berbagai miniatur perahu dari berbagai daerah di Indonesia, yang masing-masing menggambarkan keunikan dan kearifan lokal dalam perancangan serta penggunaan perahu sebagai sarana transportasi dan perdagangan di masa lalu.

“Yang kami koleksi baru berjumlah 70 miniatur perahu tradisional di Indonesia. Sementara, kalau di inventarisir kekayaan budaya bahari berperahu di Indonesia itu ada sekitar 350,” ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya akan terus berupaya untuk menambah koleksi miniatur perahu tradisional yang ada di Museum Bahari. Salah satu upayanya lewat pengajuan permintaan 300 miniatur perahu tradisional Indonesia dari koleksi Museum Maritim Rotterdam Belanda dalam bentuk digital untuk dipamerkan di Museum Bahari Jakarta.

“Kami sedang memproses permohonan kepada Museum Maritim Rotterdam untuk bisa dapatkan (koleksi) digitalnya, digital dari 300 item koleksi miniatur perahu tradisional. Kami mohon untuk bisa mendapatkannya dan akan kami tayangkan di ruangan ini,” katanya.

Pihaknya juga tengah mengajukan perizinan untuk membuat replika dari koleksi miniatur perahu tradisional Indonesia yang dimiliki oleh Museum Maritim Rotterdam, untuk memperkaya koleksi dan memberikan pengalaman edukasi yang lebih mendalam.

Selain peresmian Ruang Miniatur Perahu Tradisional Nusantara, pada kesempatan ini juga digelar diskusi bertajuk Perahu Tradisional dan Budaya Bahari Wilayah Indonesia Timur.

Peneliti Independen, Hilman Handono sedang memberikan materi persentasi tradisi pembuatan prahu orang Maluku dari masa ke masa dalam acara pembukaan Miniatur Perahu Tradisional Nusantara, di Museum Bahari, Jakarta Utara, pada Rabu, 11 Desember 2024. TEMPO/Abdul Karim

Indonesia sebagai kepulauan maritim memiliki budaya yang sangat beragam. Itu tercermin dalam kehidupan masyarakatnya yang sejak dulu telah bergantung pada laut sebagai sumber penghidupan, transportasi dan identitas budaya. Kapal tradisional dan budaya maritim di Indonesia Timur pun menjadi bagian penting dari cara hidup masyarakat yang sangat terhubung dengan lautan.

Diskusi ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk para ahli serta akademisi untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai upaya pelestarian dan pengembangan budaya bahari di Indonesia Timur.

Salah satu peserta diskusi dari Komunitas Jelajah Budaya (KJP) Marita mengatakan, topik diskusi mengenai perahu tradisional dan budaya bahari wilayah Indonesia Timur sangat menarik untuk dibahas. Dengan kekayaan budaya maritim yang mendalam dan beragam, diskusi ini menggali lebih dalam menganai sejarah, nilai budaya, serta teknik pembuatan perahu yang telah diwariskan turun temurun.

Peserta diskusi dari Komunitas Jelajah Budaya (KJP) Marita dalam acara pembukaan Miniatur Perahu Tradisional Nusantara, di Museum Kebaharian, Jakarta Utara, pada Rabu, 11 Desember 2024. TEMPaO /.Abdul Karim

“Mungkin harus sering diadakan lagi supaya khalayak lebih tahu juga betapa dulu nenek moyang kita itu emang seorang pelaut,” kata dia. (*)

Bestari Saniya Rakhmi

Bestari Saniya Rakhmi

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus