Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Pertamina siap menjalankan penugasan pemerintah menyalurkan subsidi energi 2024 yang tepat sasaran. Untuk mengimplementasikan subsidi energi tersebut, pemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024 di Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading, Pertamina akan memastikan distribusi energi bersubsidi menjangkau masyarakat kurang mampu di seluruh pelosok negeri dengan harga terjangkau.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertamina pada 2024 ini mendapat tugas menyalurkan BBM Bersubsidi untuk Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) minyak tanah dengan kuota 0,5 Juta Kilo Liter (KL), JBT minyak solar dengan kuota 17,8 Juta KL, dan LPG tabung 3 Kg sebesar 8,03 juta Metric Ton (MT).
Adapun, besaran kuota JBT minyak solar dan minyak tanah didasarkan pada SK Kepala BPH Migas No. 89/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2023. Sedangkan kuota LPG didasarkan pada Kepmen ESDM No. 446.K/MG.05/DJM/2023.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mengatakan, pemerintah secara keseluruhan mengalokasikan anggaran subsidi energi tahun 2024 sebesar Rp189,1 triliun yang mencakup subsidi JBT, LPG tabung 3 Kg, dan listrik. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 25,8 triliun dialokasikan untuk subsidi JBT, dan Rp 87,4 triliun dialokasikan untuk subsidi LPG tabung 3 Kg.
“Ini bukan angka yang kecil dan kita ingin memastikan bahwa ini jatuh kepada pihak-pihak yang tepat,” ujar Isa. Melalui subsidi, ia melanjutkan, pemerintah membuktikan telah hadir dan membantu masyarakat menghadapi gejolak harga, ketersediaan pasokan, dan berbagai pelemahan ekonomi lainnya.
“Kami mohon kerja sama dan dukungan dari badan usaha untuk memastikan target dari subsidi ini tercapai. Bukan target volume ataupun rupiahnya, tetapi target penerimanya itu yang akan semakin baik,” ujar Isa.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan sebagai BUMN, Pertamina akan menjalankan amanah menyediakan akses energi yang terjangkau dengan dukungan subsidi energi dari pemerintah.
Pertamina akan memastikan distribusi subsidi energi diterima oleh kelompok masyarakat yang tepat. Contohnya untuk subsidi solar yang ditargetkan akan dirasakan manfaatnya untuk perikanan, pertanian, UMKM, transportasi air dan layanan umum.
“Dengan Kontrak Subsidi Energi 2024, Pertamina semakin memperkuat komitmen untuk menjaga ketahanan energi nasional dan memastikan distribusi energi yang berkeadilan untuk seluruh rakyat Indonesia,” ujar Nicke.
Pertamina, ia mengimbuhkan, telah melakukan berbagai inovasi digitalisasi untuk mendorong penyaluran subsidi energi yang tepat sasaran. Pertamina telah melakukan pendaftaran subsidi tepat bagi kendaraan yang berhak mendapatkan subsidi energi. Pertamina juga telah melakukan pendataan masyarakat kurang mampu yang berhak mendapatkan Subsidi LPG tabung 3 Kg.
Sedangkan sepanjang 2023, Pertamina telah menyalurkan JBT minyak solar sebanyak 17,42 juta KL, JBT minyak tanah 0,49 juta KL, serta LPG tabung 3 Kg sebanyak 8,05 juta MT.
“Dengan digitalisasi dan dukungan stakeholder, penyaluran BBM subsidi dan penugasan berhasil dikendalikan sesuai dengan kuota yang ditetapkan. Pertamina akan terus melakukan inovasi untuk memastikan subsidi energi lebih tepat sasaran,” tutur Nicke.
Ia menegaskan, Pertamina berkomitmen menjaga ketahanan dan kemandirian energi nasional dengan memegang prinsip availability, accesibility, affordibility, acceptability dan sustainability.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (*)