Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Program Kak Wulan PNM, Bantu Petani Mawar Nganjuk Berkembang

Lewat program Klasterisasi Kelompok Mekaar Unggulan atau Kak Wulan, PNM berhasil membuat populasi petani mawar terus bertambah.

18 Mei 2024 | 10.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Kediri baru-baru ini menginisiasi pembentukan klasterisasi petani bunga mawar di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk. PNM secara total mendampingi petani mawar di wilayah ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pimpinan PNM Cabang Kediri, Mizan Saroni, memutuskan untuk menjadikan Desa Ngliman sebagai wilayah klaster bunga mawar. Letak geografis Desa Ngliman yang berada di dataran tinggi sangat cocok untuk budidaya bunga mawar. Lewat program Klasterisasi Kelompok Mekaar Unggulan atau Kak Wulan, PNM berhasil membuat populasi petani mawar terus bertambah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hingga saat ini, ada 30 orang yang tergabung dalam klasterisasi petani mawar. Melalui program Kak Wulan, petani mawar di Desa Ngliman mendapat program pengembangan usaha sesuai kebutuhan mereka.

“Seperti hari ini, mereka dihadirkan untuk mendapat ilmu pengetahuan tentang budidaya bunga mawar secara benar oleh petugas Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk. Mulai teori pengelolaan tanah hingga pengetahuan tentang keasaman tanah untuk lokasi penanaman bunga mawar” kata Mizan Saroni, Rabu, 15 Mei 2024.

Ia menambahkan, kegiatan ini akan dilaksanakan dalam tiga tahap dengan materi berbeda yakni pengetahuan dasar pengelolaan tanaman bunga mawar, teknik pengemasan dan teori juga trik pemasaran yang efektif.

“Untuk tahap awal ini para petani diajari tingkat keasaman dan kualitas tanah yang bagus untuk tanaman mawar. Seperti mengetahui berapa PH tanah dan sebagainya. para petani yang juga nasabah PNM dapat menambah wawasan tentang budidaya bunga mawar hingga ke sektor bisnis” ujarnya.

Salah satu petani mawar anggota program Kak Wulan, Fitri Hariyani, mengaku senang dengan adanya program ini. Menurutnya, program ini sangat bermanfaat karena sebagian penduduk Desa Ngliman adalam petani bunga mawar yang terbatas akan modal dan pengetahuan.

“Sayang pertumbuhan industri itu tidak berjalan. Jangankan mendapat bantuan modal, pengetahuan tentang budidaya mawar yang benar tidak pernah mereka peroleh. Saya menanam bunga mawar sejak kecil. Tapi belum tahu teknik budidaya yang lengkap hingga mengukur keasaman tanah seperti pelatihan tadi,” kata Fitri.

Fitri sudah menjadi nasabah PNM Mekaar sejak tujuh tahun lalu. Fitri tertarik untuk bergabung menjadi nasabah PNM Mekaar karena selain mendapatkan bantuan dari sisi modal dan pengetahuan, menurutnya, persyaratan untuk bergabung pun tidak sulit. “Sudah tujuh tahun menjadi nasabah PNM saya sangat terbantu, terutama permodalan dan pengelolaan bunga mawar,” ujarnya. (*)

Bestari Saniya Rakhmi

Bestari Saniya Rakhmi

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus