Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Dukung PNM Mekaar, Kementerian UMKM Targetkan 10 Persen Nasabah Ultra Mikro Naik Kelas

Maman Abdurrahman menargetkan 10 persen dari total 15 juta pelaku usaha ultra mikro yang menjadi nasabah PNM Mekaar mampu naik kelas.

9 November 2024 | 13.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar
51 nasbaah PNM Mekaar mengikuti pelatihan Program Mba Maya (Merdeka dan Berdaya) Fase III di Kabupaten Nunukan, Kecamatan Sebatik, Kalimantan Utara. Dok. PNM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mendukung penuh salah satu mitra Kementerian UMKM, Permodalan Nasional Madani Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar). Ia menargetkan 10 persen dari total 15 juta pelaku usaha ultra mikro yang menjadi nasabah PNM Mekaar mampu naik kelas di bawah kepemimpinannya sebagai menteri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Target yang dipasang, menurutnya, tidak perlu muluk-muluk. “Kalau kita bisa kerja dari 5 sampai 10 persen saja dari total itu naik kelas, dari ultra mikro menuju mikro dan mereka bisa kita dorong lagi naik sampai ke yang kecil, saya yakin ini sudah menjadi sebuah prestasi kita bareng-bareng,” kata dia kepada awak media usai menghadiri pertemuan dengan jajaran direksi dan komisaris PNM di kantor PNM, Jakarta Selatan pada Jumat, 8 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam pertemuan tersebut, Maman menerangkan, upaya meningkatkan level usaha nasabah binaan PNM Mekaar merupakan tugas pertama yang ia amanahkan kepada perusahaan permodalan milik negara tersebut. Tentunya, kata dia, dibantu dengan dukungan dari berbagai stakeholder negara.

Ia menjelaskan, melalui sistem layanan pinjaman modal yang diluncurkan pada 2015 tersebut, perempuan prasejahtera pelaku UMKM yang menjadi target bantuan bisa mengembangkan usaha mereka dengan nilai pinjaman yang tidak besar. Tingkat ketahanan usaha-usaha tesebut terhitung tinggi meski diawali dengan jumlah modal yang tidak seberapa. 

“Berarti yang saya mau sampaikan dan jadi pembelajaran buat kita semua, jumlah pinjaman besar atau kecil itu tidak menjadi ukuran seseorang itu bisa berhasil ataupun tidak,” tutur Maman. Ia berpandangan bahwa aspek kunci dari keberlanjutan usaha-usaha kelas akar rumput tersebut adalah metode pembinaan yang benar serta pendampingan yang konsisten.

Hal ini, menurut Maman, didukung juga oleh NPL (non performance loan) milik PNM Mekaar yang rendah. “Saya informasikan dengan NPL hanya kurang lebih 1,5 persen. Ini pun menurut informasi Pak Dirut agak naik sedikit, biasanya kurang lebih satu persen,” ucapnya. 

Berangkat dari optimisme tersebut, Maman dan wakilnya, Helvi Yuni Moriza, berkomitmen untuk memastikan keberlangsungan dan keberjalanan PNM Mekaar secara kondusif dan positif. “Karena menyangkut hajat hidup orang banyak langsung di level bawah,” kata dia.

Kendati demikian, Maman belum dapat memberikan rincian program kementerian yang akan ia terapkan. Ia menekankan bahwa pihaknya masih ingin menaruh fokus kepada transisi pemisahan institusi antara Koperasi dan UMKM pada pemerintahan baru.

Langkah tersebut, kata dia, sebagai upaya menyempurnakan rancangan yang akan diimplementasi dalam mendorong sektor UMKM dalam negeri ke depannya. “Nanti kami akan petakan betul-betul apa-apa saja kriteria, syarat-syarat, ataupun ruang-ruang dan cara-cara untuk membuat mereka (pelaku usaha UMKM) tumbuh, nah kita langsung dorong ke situ,” kata Maman.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus