Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Program KeCe BRI Bantu Keberlanjutan Pengusaha Perabotan Kayu Ini

Setelah mendapat pinjaman Rp 8 juta, omzet Siti di bulan berikutnya mencapai Rp 10 juta.

20 Mei 2024 | 17.47 WIB

Program KeCe BRI Bantu Keberlanjutan Pengusaha Perabotan Kayu Ini
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO BISNIS – Siti Samsiah adalah pemilik usaha pembuatan set perabotan rumah tangga berbahan dasar kayu seperti kusen pintu, jendela meja, dan lain-lain. Lokasi usahanya di wilayah Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Ini usaha turunan dari orang tua saya, sudah 42 tahun berjalan. Saya meneruskan 20 tahun terakhir semenjak orang tua saya meninggal,” ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk mengembangkan usaha, Siti memanfaatkan produk pinjaman KeCe (Kredit Cepat) dari Bank Rakyat Indonesia atau BRI.

“Pinjaman KeCe sangat membantu saya untuk mengembangkan usaha, bisa menambah modal untuk membeli tambahan bahan baku. Saya berterima kasih banget,” ujarnya. KeCe adalah program pinjaman mandiri dari Bank BRI untuk usaha ultra mikro. Nominal pinjaman KeCe berkisar dari Rp 500 ribu hingga Rp 10 juta.

Siti bercerita, awalnya ia mendapatkan pinjaman sebesar Rp 8 juta, digunakan untuk membeli bahan kayu. Satu bulan setelahnya, omzet Siti mencapai Rp10 juta. Menurut dia, proses pinjaman melalui program KeCe sangat cepat dan persyaratannya tidak ribet.

Adapun persyaratan mengajukan kredit ini, nasabah bisa datang ke kantor BRI atau secara online lewat BRISPOT Micro dan SenyuM Mobile atau lewat AgenBRILink. Syarat berikutnya, mempunyai usaha minimal berjalan satu tahun, tidak sedang dibiayai lembaga keuangan/koperasi, dan memiliki izin usaha atau keterangan usaha dari instansi pemerintah serta surat keterangan usaha dari penyalur.

Sebelumnya, pada BRI Microfinance Outlook yang diselenggarakan 7 Maret 2024 yang lalu Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku senang dengan perkembangan jumlah nasabah setelah adanya pembentukan Holding Ultra Mikro yang mensinergikan tiga entitas, BRI, PNM dan Pegadaian.

Jokowi mengatakan nasabah ultra mikro (UMi) yang tadinya hanya 8,2 juta nasabah dan nasabah Mekaar telah mencapai 15,2 juta. Padahal, Jokowi mengatakan nasabah Mekaar pada 2015 hanya mencapai 400.000 nasabah. 

Terkait dengan hal tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan bahwa perseroan akan terus berkomitmen untuk terus melakukan pemberdayaan terhadap UMKM, termasuk ultra mikro.

Langkahnya antara lain dengan menyediakan kesempatan pendanaan, khususnya pada pelaku usaha Ultra Mikro (UMi) yang relatif belum terjangkau pada akses keuangan formal, sebagai upaya penguatan ketahanan ekonomi dan sosial. 

“Melalui Holding Ultra Mikro, BRI bersama dengan Pegadaian dan PNM telah menyediakan layanan keuangan yang terintegrasi dan memastikan nasabah ultra mikro dapat naik kelas dalam satu ekosistem utuh dengan konsep empower, integrate, dan upgrade. Hasil dari holding alhamdulillah telah menjangkau nasabah pinjaman 44 juta UMKM, dan 173 juta nasabah simpanan/tabungan,” tutur Sunarso. (*)

Sandy Prastanto

Sandy Prastanto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus