Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ribuan orang memadati Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, pada Jumat, 9 Februari 2024. Mereka berdatangan sejak pukul 12.00. Bukan hanya dari Bogor, melainkan dari berbagai daerah. Mayoritas mengenakan atribut Ganjar-Mahfud. Ada pula yang membawa bendera partai pengusung, PDI Perjuangan, Hanura, PPP, maupun Perindo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat tampil di depan ribuan pendukungnya, Ganjar Pranowo terkesima melihat semangat yang digelorakan. Tetap bergeming kendati berpanas-panasan di dalam stadion. "Saya titip, di Bogor ini kita akan membuat komitmen bersama. Dari Bogor inilah kita akan ciptakan sejarah. Bogor akan menang mutlak dan akan memenangkan nomor berapa?" kata Ganjar. “Nomor tiga!" jawab pendukungnya kompak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ganjar bercerita, dalam sejumlah kampanye di daerah terkadang melihat pendukung pasangan calon presiden lain ikut hadir. Sebagai contoh, ia disambut oleh baliho paslon nomor urut 2 di Balikpapan.
"Saya tidak marah. Ternyata kedatangan Ganjar-Mahfud di Balikpapan pun disambut oleh 02. Terima kasih. Sebagai penghormatan, maka anaknya (pembawa baliho pendukung 02) saya ajak makan siang dan makan siangnya gratis," ujarnya.
Bercermin dari peristiwa tersebut, Ganjar berjanji jika terpilih menjadi presiden akan merangkul semua golongan. Mendengarkan semua keluhan rakyat, baik pemulung, petani, hingga nelayan.
Sebab itu, ia meminta pendukungnya untuk mengajak seluruh famili untuk hadir ke Tempat Pemungutan Suara atau TPS pada 14 Februari 2024. "Ajak mereka ke TPS. Dengarkan suara mereka. Dan ajaklah latihan nyoblos. Nomor berapa? Nomor 3? Yakin?" kata Ganjar.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini kembali mengingatkan pendukungnya tidak takut dengan intimidasi. Semua rakyat harus menentukan pilihan sesuai hati nurani, tanpa paksaan atau ancaman.
Ganjar mengutip perkataan koleganya di PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, ihwal cara aktivis '98 melawan pemerintah Orde Baru yang semena-mena. "Kalau kita tidak punya peluru, kita bisa pakai batu. Kalau tidak bisa pakai batu, kita bisa pakai kayu, dan kalau tidak ada kayu, kita bisa pakai tinju. Inilah kekuatan rakyat," ucapnya.
Menurut Ganjar, pemilihan Bogor sebagai lokasi terakhir kampanye lantaran wilayah ini menjadi lumbung suara atau hingga 3,88 juta orang. Komisi Pemilihan Umum atau KPU mendata total pemilih di Jawa Barat mencapai 35,71 juta orang atau 17,43 persen dari total pemilih. Bogor menjadi yang terbanyak, diikuti oleh Kabupaten Bandung 2,66 juta orang dan Kabupaten Bekasi sekitar 2,2 juta orang.
Jumlah pemilih di Kabupaten Bogor berkontribusi 10 persen dari total pemilih di Jawa Barat, nyaris 2 persen dari total pemilih nasional. KPU menemukan total pemilih baru di Kabupaten Bogor mencapai 4.663 orang. Adapun, jumlah TPS di Kabupaten Bogor mencapai 15.228 titik. Sedangkan total TPS di Jawa Barat 140.457 titik.
"Saya melihat semangat seperti ini mengharukan. Merinding juga saya mendapatkan dukungan seperti ini yang citranya selalu bukan jadi basis suara pendukung Ganjar, dan ternyata iya," kata Ganjar yang tampil di Bogor bersama istrinya, Siti Atikoh, serta anaknya, Alam Ganjar.
Kampanye terbuka itu turut dihadiri oleh Ketua TPN Arsjad Rasjid, Yenny Wahid, Adian Napitupulu, dan beberapa caleg dari PDI Perjuangan dan partai koalisi. Acara juga diisi oleh sejumlah musisi dan grup band seperti Jamrud, Pas Band, Dead Squad, dan Slank.