Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFO NASIONAL - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengapresiasi penanaman mangrove digital di Desa Wisata Sungai Kupah, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimatan Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Menurut saya penanaman mangrove digital ini sangat menarik konsepnya, karena memadukan konsep pelestarian lingkungan, wisata dan digitalisasi yang digerakkan oleh para pemuda di Kubu Raya," kata Sandiaga dinukil dari Antara, belum lama ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam program penanaman mangrove digital, masyarakat dan wisatawan bisa berpartisipasi untuk ikut menanam mangrove dengan membeli bibitnya. Setelah dibeli, pengelola akan melakukan penanaman dan dilaporkan via aplikasi, sehingga si penanam atau pembeli bibit bisa memantau perkembangan pertumbuhan mangrove tersebut melalui itu.
"Ini yang membuat saya sangat tertarik, karena idenya sangat menarik dan akan kita dukung dan dipromosikan, karena dunia juga saat ini sedang memberikan perhatian untuk penanaman Mangrove dan Kubu Raya bisa menjadi barometer," kata Sandiaga.
Menurutnya, perubahan iklim yang mengancam dunia saat ini, menjadikan para pemimpin negara di dunia ini berfokus untuk menahan lajunya perubahan iklim tersebut.
Desa Sungai Kupah memiliki luas lahan mangrove sebesar 10 hektare. Desa yang berdiri sejak 2017 ini, terletak di hulu Sungai Kapuas, sementara hilirnya berada tepat di Selat Karimata, yang berbatasan langsung dengan Laut Natuna.
Adapun area Mangrove di Kalbar mencapai 177.023,738 hektare. Kabupaten Kubu Raya menjadi daerah dengan luas hutan mangrove terluas di provinsi itu, mencapai 129.604,125 hektare.
Hutan bakau di Kubu Raya memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang langka antara lain Bakau Mata Buaya yang hanya terdapat di 4 negara yaitu Singapura, Malaysia, Papua Nugini, dan Indonesia.
Hutan Mangrove Kubu Raya terdapat mangrove sebanyak 33 jenis dari 40 jenis mangrove yang ada di Indonesia. Hal ini membuat Pemerintah Kalbar untuk menjadikan Kubu Raya sebagai World Mangrove Centre, sebagai upaya menjaga ekosistem mangrove.
"Dengan promosi yang baik dan pengelolaan yang baik saya yakin, mata dunia akan tertuju pada Mangrove Kubu Raya dan kita akan mendorong pihak luar untuk ikut berpartisipasi mengembangkannya," ujar Sandiaga.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Uno bersama Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat Harisson dan Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan hadiri Sosialisasi Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022 di Ekowisata Telok Berdiri, Desa Sungai Kupah, Kecamatan Sungai Kakap pada Rabu, (09/03).
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan berharap kehadiran Sandiaga akan membuat pengelolaan desa wisata dan masyarakat Kubu Raya lebih bersemangat. "Selain pengembangan Mangrove, kami di Pemkab Kubu Raya juga menggandeng sejumlah pihak untuk mengembangkan produk turunan dari Mangrove ini, seperti pengelolaan buah nipah, madu mangrove, serta produk olahan perikanan yang berada di sekitar kawasan mangrove," tuturnya.
Kunjungan Sandiaga ke Desa Sungai Kupah dalam rangka Sosialisasi Regional Anugerah Desa Wisata Tahun 2021 yang merupakan ajang pemberian penghargaan kepada desa-desa wisata yang memiliki prestasi dengan berbagai kriteria penilaian dari Kemenparekraf/Baparekraf.
Sebagai informasi, 5 desa wisata di 4 kabupaten/kota di Kalimantan Barat berhasil masuk dalam 300 besar Anugerah Desa Wisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2021, salah satunya adalah Ekowisata Telok Bediri Desa Wisata Sungai Kupah. (*)