Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - SMA Negeri 61 Jakarta menggelar festival edukasi jaminan sosial bertajuk “Sosial Fest”. Sebuah festival yang menjadi puncak dari rangkaian piloting muatan jaminan sosial dalam pendidikan melalui modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Acara dibuka oleh Kepala Sekolah Sri Mulyanti bersama Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Agus Suprapto. Dalam pidatonya, Agus mengatakan bahwa pemahaman terkait jaminan sosial perlu dibangun sejak dini melalui pendidikan dasar dan menengah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Muatan jaminan sosial dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini menjadi bagian dari fungsi DJSN untuk bisa diimplementasikan di dalam ekosistem pendidikan nasional,” kata Agus.
Ia pun mengapresiasi SMA Negeri 61 Jakarta yang menjadi pioner di tingkat nasional. “Bukan hanya level Jakarta tapi secara nasional. Temen-temen siswa ini sudah bisa menjadi agen atau perisai BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan karena pemahamannya yang luar biasa,” ucapnya.
Menanggapi, Kepala SMA Negeri 61 Jakarta Sri Mulyanti merasa senang karena sekolahnya telah mendapatkan dukungan penuh dari DJSN, BPJS Ketenagakerjaan dan juga BPJS Kesehatan sehingga berhasil melaksanakan piloting program pemerintah tersebut.
“Jaminan sosial penting untuk diajarkan kepada anak sejak dini, karena dengan mereka paham tentang pengetahuan ini tentunya mempunyai bekal untuk masa depannya. Terlebih setelah lulus nanti mereka juga akan bekerja, pasti memerlukan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan,” tutur Sri.
Antusiasme tinggi juga datang dari para siswa yang terlibat dalam projek tersebut. Siswa kelas 10, Anindya, mengakui pentingnya sejak dini mempersiapkan finansial di masa depan.
“Penting banget buat siswa mengetahui tentang jaminan sosial, karena sebagaimana kita tahu bahwa jaminan sosial ini berguna untuk mempersiapkan masa depan kita yang nantinya akan menjadi pekerja penerima upah maupun bukan penerima upah. Jaminan sosial ini penting bagi kita untuk mempersiapkan finansial keluarga di masa depan,” ujarnya.
Untuk diketahui, Muatan Jaminan Sosial dalam Pendidikan melalui Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pertama kali diluncurkan pada Desember 2023 lalu. Modul tersebut merupakan tindak lanjut pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2021 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2023 tentang Peta Jalan Jamsos 2023-2024.
Melalui modul bertema “Gaya Hidup Berkelanjutan dengan topik Jaminan Sosial untuk Masa Depan yang Lebih Cerah” diharapkan mampu menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan sejak dini, peningkatan literasi jaminan sosial di kalangan pelajar, menciptakan kesadaran yang lebih luas tentang pentingnya jaminan sosial, serta mengembangkan karakter yang sesuai dengan dimensi Profil Pelajar Pancasila.
Tak hanya modul, para siswa juga diajak untuk berkunjung ke beberapa kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan guna melihat langsung seluruh proses bisnis, mulai dari pendaftaran kepesertaan hingga pengajuan klaim manfaat.
Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan Abdur Rahman Irsyadi berkomitmen terus memberikan dukungan dan melanjutkan kegiatan bagus ini agar nantinya pekerja bisa bekerja tanpa rasa cemas karena yakin oleh perlindungan jaminan sosial.
“Ini menjadi langkah awal yang baik dalam upaya meningkatkan literasi jaminan sosial sejak dini. Harapannya tentu modul ini dapat diterapkan secara menyeluruh di SMA seluruh Indonesia. Sehingga dengan semakin banyak generasi muda yang memahami pentingnya jaminan sosial, universal coverage akan segera tercapai,” ucap Abdur. (*)
Foto 
