Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Target Pertumbuhan Ekonomi Dua Digit 2024

Wali Kota Tarakan berupaya memenuhi seluruh indikator demi mewujudkan smart city.

13 Agustus 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wali Kota Tarakan, Khairul, berupaya keras membangun daerahnya agar memenuhi enam syarat kota cerdas, yakni smart people, smart economy, smart enviroment, smart governance, smart living, dan smart mobility. Dia ingin Tarakan menjadi tidak hanya mengenakan label kota pintar, tapi juga maju dan sejahtera warganya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Khairul menempatkan pembangunan sumber daya manusia sebagai prioritas utama. “Kami harus mulai dari smart people. Harus diakui bahwa yang menggerakkan pembangunan adalah manusianya. Jepang bisa maju bukan karena sumber daya alam, tetapi karena manusianya,” ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keberpihakan kepada pendidikan diwujudkan dalam alokasi anggaran yang besar dari ketentuan. Sesuai ketentuan, alokasi anggaran untuk pendidikan minimal 20 persen. “Di Tarakan, anggaran pendidikan di APBD mencapai 30 persen. Kami gelontorkan untuk peningkatan dunia pendidikan, baik formal dan informal,” kata Khairul.

Perekonomian Kota Tarakan kian menggeliat. Pada saat pandemi Covid-19 perekonomian di kota dengan julukan Bumi Pagunta ini sempat mengalami kontraksi. Khairul bercerita ketika pertama kali menduduki kursi wali kota pada 2019, pertumbuhan ekonomi Tarakan sempat menyentuh 7,69 persen. Setahun kemudian pagebluk Covid-19 melanda Indonesia. Perekonomian Kota Tarakan terjun bebas menjadi minus 0,78 persen.

Dia mengatakan semangat kerja keras yang dilakukan semua pihak di Kota Tarakan kini membuahkan hasil. Ekonomi pulih dan pertumbuhan ekonomi kembali positif. “Pada 2021 langsung tumbuh lagi sampai 4,02 persen, dan naik menjadi  6,51 persen pada tahun lalu. Semoga pertumbuhan bisa menyentuh dua digit atau di atas 10 persen pada 2024,” ucap Khairul.

Ada sejumlah faktor yang membantu perekonomian Tarakan bisa melesat. Tarakan merupakan kota pesisir yang berada di jalur perdagangan dan lalu lintas internasional. “Karena itu, infrastruktur pelabuhan kita perbaiki, juga bandara dan transportasi darat hingga sistem pelayanannya,” ucap wali kota kelahiran 1964 ini.

Tarakan juga dikenal sebagai penghasil minyak dan gas, bahkan sebelum Indonesia meraih kemerdekaan. Pendapatan daerah juga didukung sektor lainnya, seperti perikanan, pertanian, serta wisata. Untuk membangkitkan pariwisata, salah satu pembenahan yang dijalankan Pemkot Tarakan adalah Pantai Amal. Kawasan wisata tersebut awalnya tidak terkelola sehingga tampak kumuh. “Banyak orang jemur ikan, jemur rumput laut, dan macam-macamlah,” kata Khairul.

Ia kemudian memerintahkan seluruh jajarannya untuk membenahi pantai tersebut. dari total panjang pantai 2,2 kilometer, saat ini yang sudah direvitalisasi sepanjang 1,7 kilometer. “Kita sulap habis- habisan. Kita benahi infrastrukturnya, kita siapkan supaya menjadi sebuah destinasi yang nyaman buat wisatawan. Memang harapannya tidak hanya menjadi konsumsi masyarakat Tarakan, tetapi juga masyarakat dari luar kota, bahkan juga dari Sabah, Malaysia, karena dekat dari tempat kita.”

Potensi wisata di Tarakan bahkan ditunjang oleh geliat UMKM melalui usaha kafe, rumah makan, restoran, warung, kedai di berbagai sudut kota. Tak ayal, Tarakan mendapat julukan “Kota Seribu Kafe”. 

Menurut Khairul, julukan tersebut tak lepas dari kontribusi pelaku usaha baik mikro dan level kelas menengah. Ia meyebut, 87 persen pertumbuhan ekonomi di Tarakan ditopang oleh UMKM. Bahkan pada 2020, Tarakan mendapat penghargaan Natamukti di momen International Council for Small Business Award bersama Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI. 

Wali Kota Tarakan berupaya memenuhi seluruh indikator demi mewujudkan smart city.

Selanjutnya, pemenuhan indikator smart living dijalankan Pemkot Tarakan dengan program-progam yang membuat warganya dapat hidup dengan nyaman. Mulai dari keamanan, kesejahteraan, serta ditunjang ketersediaan sarana prasarana dan infrastruktur publik yang memadai. 

Contoh program yang membuat mayarakat hidup lebih nyaman yakni ketersediaan air bersih. “Kalau dahulu cakupan air bersih kita baru 43 persen penduduk yang menggunakan air bersih dari PDAM, sekarang hampir 95 persen. Dua kali lipat lebih banyak,” ucap Khairul. 

Pemasangan sambungan gratis air bersih merupakan salah satu dari 16 program unggulan Khairul, sejalan dengan visi terwujudnya Tarakan sebagai kota maju dan sejahtera melalui smart city.

Adapun target awal mencapai 10.000 sambungan gratis, namun hingga tahun 2023 telah terpasang sebanyak 19.000 sambungan rumah (SR) atau 190 persen. “Saya menyadari betapa pentingnya air bersih dalam kehidupan sehari-hari, dan oleh karena itu, pemerintah kota berkomitmen untuk terus meningkatkan akses air bersih bagi seluruh warga Tarakan,” ujar Khairul.

Upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, Khairul melanjutkan, juga diwujudkan dalam program-program di sektor kesehatan. Ia menyadari Tarakan sebagai kota transit memahami tantangan yang dihadapi. Kota transit membuka peluang masuknya penyakit menular lebi cepat karena mobilitas yang terjadi.

“Tarakan luas wilayahnya hanya 0,3 persen dari total wilayah Kaltara, tetapi hampir 40 persen penduduk Kaltara itu tinggal di Tarakan. Sehingga, infrastruktur termasuk pelayanan kesehatan harus bagus, lebih komplit, dan lebih canggih.”

Penyiapaan infrastruktur kesehatan pun terus ditambah. Bila dahulu hanya ada dua, Rumah Sakit Provinsi dan Rumah Sakit Angkatan Laut, sekarang bertambah dengan munculnya Rumah Sakit Kota, Rumah Sakit Bhayangkara milik Polri, dan Rumah Sakit Pertamina. Sektor swasta pun ikut mendirikan beberapa rumah sakit di kota ini.

Pemkot Tarakan juga menaruh perhatian pada isu nasional, stunting. Pada 2021, prevelansi stunting di kota ini sebesar 25 persen, jauh di atas nasional. “Saya sebagai kepala daerah cukup malu. Ternyata penyebabnya akibat efek dari Covid-19. Selama 2 tahun Posyandu tidak buka. Tidak bisa memantau tumbuh kembang anak,” kata dia.

Intervensi pemkot pun langsung digencarkan. Alhasil, pada 2022 terjadi penurunan drastis menjadi 15,4 persen. hasil ini dicapai berkat sosialisasi dan edukasi yang gencar agar masyarakat memahami cara pola makan yang baik untuk anak, jenis asupan bergizi, dan sebagainya. Pemkot juga menggandeng berbagai pihak seperti PKK Dharma Wanita dari TNI/Polri hingga perusahaan swasta agar menjadi bapak asuh.

“Kita juga berikan dana untuk memberikan pemberian makanan tambahan. intervensinya langsung di rumah sakit maupun puskesmas. Melalui kolaborasi, pencegahan dan untuk pengobatan jadi lebih banyak.”

Adapun untuk indikator smart governance, upaya yang dijalankan Pemkot Tarakan dengan menerapkan pemerintahan yang transparan dan 
demokratis. Hasilnya meraih memperoleh Opini Wajar Tanpa Pengecualian atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) selama empat kali berturut-turut sejak 2019. 

Pemkot Tarakan juga mendapat penghargaan Kepatuhan Standar Pelayanan Publik Tahun 2022 dari Ombudsman Republik Indonesia dengan predikat Kepatuhan Tinggi dengan nilai capaian hasil 85,46. 

Penghargaan ini tidak lepas dari arahan Wali Kota Tarakan agar seluruh Perangkat Daerah berkomitmen dan bekerja keras melakukan reformasi bidang layanan publik. Terutama tentu saja petugas yang berada di titik-titik pelayanan publik.

Iklan

Iklan

Artikel iklan

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus