Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wakil Menteri Lingkungan Hidup Apresiasi Gerakan Kawan Disabilitas Menanam Mangrove

Penyandang disabilitas menginisiasi gerakan menanam mangrove di Taman Wisata Alam Angke Kapuk, Jakarta. Aksi ini bagian dari Disability Seven Summit, mendapat apresiasi Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono, hingga Jaksa Agung Muda Intelijen, Reda Mantovani.

3 Februari 2025 | 12.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono, Jaksa Muda Intelejen Reda Manthovani, bersama Komisi Nasional Disabilitas melaksanakan penanaman bibit Mangrove dalam Gerakan Penanaman Mangrove Bersama Disabilitas, di Taman Wisata Alam Angke Kapuk, Jakarta Utara, Minggu, 02 Februari 2025. TEMPO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono, terharu sekaligus malu saat menghadiri Gerakan Menanam Pohon Bersama Disabilitas di Taman Wisata Alam Angke Kapuk, Jakarta, pada Ahad, 2 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Agak sedikit malu ya, karena ini yang seharusnya dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Tapi justru teman-teman different ability yang menginisiasi," ujar Diaz.  Karena itu, ia mengapresiasi semangat kawan disabilitas yang ia lebih layak disebut "different ability" atau orang-orang yang memiliki kemampuan berbeda, bukan lagi ketidakmampuan atau disabilitas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono melakukan sesi foto bersama dengan anggota Komisi Nasional Disabilitas usai penanaman bibit mangrove dalam Gerakan Penanaman Mangrove Bersama Disabilitas, di Taman Wisata Alam Angke Kapuk, Jakarta Utara, pada Minggu, 02 Februari 2025. TEMPO

Baginya, kegiatan menanam mangrove bukan hanya sekadar aksi simbolik, tetapi wujud nyata gotong royong untuk menjaga lingkungan. Ia berharap keterlibatan penyandang different ability dalam aksi lingkungan bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat luas.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Disability Seven Summit, sebuah misi yang menggabungkan inklusi dan pemberdayaan penyandang disabilitas untuk mendaki tujuh puncak gunung di Indonesia. Pendakian pertama telah dilakukan di Gunung Kawi, Malang, pada Desember 2024, sementara yang kedua akan berlangsung di Gunung Gede, Cianjur, pada Februari 2025. Gerakan Menanam Pohon Bersama Disabilitas sekaligus memperingati Hari Lahan Basah Sedunia dan Hari Gerakan Satu Juta Pohon.

Jaksa Agung Muda Intelijen, Reda Manthovani, yang turut hadir, menyoroti pentingnya hutan mangrove dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Menurutnya, mangrove tidak hanya menghasilkan udara bersih tetapi juga melindungi pantai dari abrasi. Ia terkesan dengan ketangguhan para penyandang disabilitas. 

Reda juga mengungkapkan kekagumannya terhadap tekad para penyandang disabilitas yang tergabung dalam Tim Disability Seven Summit. "Saya melihat ini rekan-rekan ini itu sangat luar biasa makanya wajar kalau bisa mendaki tujuh puncak gunung. Saya nggak heran, karena saya melihat langsung bagaimana atlet yang memang tidak memiliki kaki, nggak punya lengan, tetapi tetap sanggup berlari. Saya percaya,teman-teman disabilitas ini kalau sudah fokus akan memiliki kelebihan daripada kita semua," tuturnya.

Sedangkan Komisioner Komisi Nasional Disabilitas, Kikin Tarigan, menekankan bahwa keberpihakan negara terhadap penyandang disabilitas tidak sekadar memenuhi mandat global, tetapi juga memastikan bahwa tidak ada satu orang pun yang tertinggal dalam upaya pelestarian lingkungan. 

"Ketika kita berbicara tentang lingkungan hidup, teman-teman disabilitas pun harus terlibat di dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Lingkungan yang tidak support itu bisa berdampak pada terbentuknya disabilitas baru. Entah itu fisik, entah itu mental, dan sebagainya," kata dia.

Direktur Pemberitaan Tempo Group, Budi Setyarso, menambahkan bahwa manusia setiap hari mengambil banyak dari alam, sehingga sudah seharusnya memberikan kembali kepada lingkungan. "Pagi ini kita mencoba untuk memberikan sesuatu buat alam. Kegiatan kita hari ini mungkin bukan sesuatu yang besar. Pagi ini kita menanam mangrove, sejenis tumbuhan yang berkontribusi banyak dalam keseimbangan alam kita," ucapnya. 

Menurut Budi, langkah kecil seperti ini jika dilakukan secara konsisten dan inklusif akan memberikan dampak besar. "Anggap saja ini adalah satu bentuk kontribusi kecil buat kita yang sudah setiap hari mengambil dari alam untuk masa depan bumi kita. Jika dilakukan bersama-sama, akan menjadi sesuatu yang besar," ujarnya.

Kegiatan penanaman mangrove turut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Ketua Adhyaksa Runners, Sugeng Riyanta; Komisioner KND, Fatimah Asri Mutmainah; Sekretaris Yayasan Lingkar Sosial Indonesia, Qodarul Irma Yulia; serta komunitas penyandang disabilitas yang bersemangat berkontribusi dalam pelestarian lingkungan. Serta didukung oleh Adhyaksa Runners, Adhyaksa Marathon, Sound Of Justice dan LRT Jabodebek. Gerakan ini menjadi bukti bahwa keterbatasan fisik bukan penghalang untuk berperan aktif dalam menjaga bumi. (*)

Sandy Prastanto

Sandy Prastanto

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus