Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFO NASIONAL - Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) kembali menyerukan aksi boikot terhadap produk-produk global yang terafiliasi dengan pihak yang mendukung tindakan kekerasan di Palestina. Aksi ini diadakan di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta pada Ahad, 6 Oktober 2024.Hal ini bertujuan mendorong masyarakat untuk tidak melupakan penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina dan berpartisipasi dalam menghentikan sumber pendanaan bagi tindakan yang melanggar hak asasi manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ahmad Himawan, Direktur Eksekutif YKMI, menekankan bahwa boikot produk merupakan langkah strategis yang dapat dilakukan oleh konsumen di seluruh dunia, termasuk Indonesia, untuk menekan perusahaan yang mendukung kebijakan yang merugikan rakyat Palestina. “Boikot ini bukan hanya simbolis. Ini adalah langkah nyata yang telah terbukti efektif dalam mengurangi pendapatan perusahaan yang secara langsung atau tidak langsung mendukung pelanggaran di Palestina. Jangan lupakan bahwa genosida ini belum berakhir,” ujar Himawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sejak dimulainya aksi boikot, YKMI terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilih produk yang etis dan tidak terafiliasi dengan pihak-pihak yang mendukung kekerasan di Palestina. Himawan juga menyoroti bagaimana beberapa perusahaan global secara terbuka berafiliasi dengan negara-negara yang terlibat dalam konflik ini. Menurutnya, setiap keputusan konsumen untuk menolak produk dari perusahaan-perusahaan tersebut dapat memberikan dampak signifikan terhadap aliran dana yang mendukung tindakan yang tidak manusiawi di Palestina.
YKMI juga mengingatkan bahwa meskipun aksi diplomatis dan militer tengah berlangsung di berbagai belahan dunia, kekuatan konsumen dalam aksi boikot tidak boleh diabaikan. “Dalam setahun terakhir, aksi boikot yang dilakukan secara kolektif telah menyebabkan penurunan signifikan dalam penjualan beberapa perusahaan yang terafiliasi. Ini menunjukkan bahwa konsumen memiliki peran penting dalam menghentikan dukungan finansial untuk kejahatan yang sedang terjadi,” kata Himawan.
Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga terus mendukung aksi boikot ini, dengan menyatakan bahwa fatwa terkait produk yang terafiliasi dengan pendukung konflik di Palestina tetap berlaku. Sudarnoto Abdul Hakim, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri, menegaskan pentingnya kelanjutan aksi boikot sebagai bentuk dukungan moral dan finansial terhadap kebebasan rakyat Palestina. “Fatwa kami tentang boikot produk tidak pernah dicabut, dan kami menyerukan masyarakat untuk terus konsisten dalam aksi ini,” ujarnya.
YKMI bertekad untuk terus berada di garda terdepan dalam perjuangan untuk keadilan bagi Palestina, dan mendorong konsolidasi kekuatan dari berbagai elemen masyarakat untuk memastikan bahwa aksi boikot ini terus berlanjut. Himawan menutup orasinya dengan optimisme bahwa melalui tindakan bersama, suara konsumen dapat memberikan tekanan kuat terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas penderitaan di Palestina, dan bahwa solidaritas global tetap menjadi harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi rakyat Palestina.(*)