Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Aldi Novel Adilang, 19 tahun, membuat geger setelah dinyatakan hilang kontak pada 14 Juli 2018 di perairan Manado dan ditemukan 46 hari kemudian di perairan Jepang dalam keadaan selamat. Kisah Aldi bertahan terombang-ambing di laut menarik perhatian publik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Aldi berasal dari Desa Wori, Kabupaten Minahasa Utara, ia adalah penjaga lampu di rompong (gubuk penangkap ikan di laut). Ia dikabarkan hilang terbawa arus air pada 14 Juli 2018 di perairan Manado.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Ketika ada kapal besar melintas dia sangat senang dan berharap mendapat pertolongan. Namun sampai lebih dari 10 kali tidak ada kapal yang melihat atau berhenti (untuk menolongnya),” tulis Konsulat Jenderal Republik Indonesia atau KJRI di Osaka, Jepang, kepada Tempo Senin, 24 September 2018.
Aldi lalu ditemukan oleh kapal MV Arpeggio. Namun ketika itu, bantuan belum bisa diberikan karena ombaknya cukup besar sehingga kapal sulit merapat ke rompong. Setelah 4 kali berputar, kapal melemparkan tali untuk menolong Aldi, tapi tidak terjangkau olehnya. Aldi kemudian memutuskan melompat ke laut dan berenang untuk meraih tali itu di tengah terjangan ombak dan angin.
“Ketika sudah tidak kuat dan tali hampir lepas, awak kapal berhasil meraih tangannya. Kondisinya, saat itu sudah sangat lemah,” tulis KJRI Osaka, yang diperoleh Staf KJRI Osaka melalui wawancara dengan Aldi tak lama setelah kapal bersandar di Tokuyama, Prefektur Yamaguchi.
Saat kapal bersandar, staf KJRI membantu Aldi dengan menjadi penerjemahan saat diperiksa kondisi kesehatannya oleh badan karantina Jepang. KJRI Osaka pun membantu untuk mendapatkan ijin mendarat bagi Aldi setelah terombang-ambing di laut, ke Imigrasi Jepang. Pada 8 September 2018, Aldi pulang ke Manado dan saat ini telah berkumpul dengan keluarganya.