Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Sebanyak 34 warga Hong Kong, termasuk aktivis demokrasi Joshua Wong, didakwa terlibat dalam kasus pertemuan ilegal.
Paus Fransiskus memilih enam perempuan untuk memimpin Dewan Ekonomi
DAP diganggu kasus korupsi terowongan bawah laut Malaysia.
Hong Kong
Dakwaan Baru untuk Joshua Wong
SEBANYAK 34 warga Hong Kong, termasuk aktivis demokrasi Joshua Wong, didakwa terlibat dalam kasus pertemuan ilegal untuk memperingati peristiwa Lapangan Tiananmen pada 4 Juni lalu. “Jelas, rezim berencana melakukan tindakan keras lagi terhadap aktivis dengan segala cara,” kata Wong seperti dikutip Reuters, Kamis, 6 Agustus lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengadilan pada Rabu, 5 Agustus, itu mendakwa Wong dengan tuduhan yang sama dalam unjuk rasa tahun lalu. Agnes Chow Ting, aktivis rekan Wong, didakwa telah menghasut demonstran untuk mengepung markas polisi selama 15 jam dalam unjuk rasa menentang revisi Undang-Undang Ekstradisi pada 2019. Aktivis Ivan Lam Long-yin juga didakwa dalam kasus serupa. Pengadilan menunda putusannya hingga sidang pada 1 Desember mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum sidang, Chow menyatakan bahwa dia dan rekan-rekannya tidak akan menyerah dalam perjuangan mereka untuk kebebasan dan demokrasi. Wong juga mengatakan akan tetap melawan. “Dengan penganiayaan politik yang kami hadapi, dan di bawah ancaman Beijing, ini bukan saatnya bagi kami untuk menyerah,” ujar Wong.
Vatikan
Enam Perempuan Pimpin Dewan Ekonomi
PAUS Fransiskus memilih enam perempuan untuk memimpin Dewan Ekonomi, lembaga yang mengawasi dan menetapkan kebijakan anggaran Vatikan, pada Kamis, 6 Agustus lalu. Pengangkatan ini merupakan langkah terbaru Fransiskus dalam memenuhi janjinya untuk memperbaiki keseimbangan gender di pemerintahan. Fransiskus membentuk dewan ini pada 2014 untuk mengawasi keuangan Vatikan yang sering bermasalah.
Total 15 jabatan di Dewan Ekonomi sebelumnya diisi lelaki. Delapan orang di antaranya adalah kardinal dan uskup dari berbagai wilayah. “Tujuh lainnya para ahli dari berbagai bangsa dengan keahlian keuangan dan berlatar belakang profesional,” demikian pernyataan Vatican News.
Enam kursi kini dipegang perempuan, yakni Leslie Jane Ferrar, bekas bendahara Pangeran Charles dari Inggris; Ruth May Kelly, bekas Menteri Perempuan dan Kesetaraan Inggris; dan empat lainnya berlatar belakang bisnis, perbankan, dan akademikus. Fransiskus sebelumnya juga menunjuk perempuan sebagai Wakil Menteri Luar Negeri, Direktur Museum Vatikan, Wakil Kepala Kantor Pers Vatikan, dan anggota dewan Sinode Uskup-Uskup, yang bertugas menyiapkan berbagai pertemuan penting.
Malaysia
DAP Diganggu Kasus Korupsi Terowongan Bawah Laut
BEKAS Menteri Keuangan Malaysia, Lim Guan Eng, ditahan Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC) pada Kamis, 6 Agustus lalu, dalam kasus dugaan korupsi proyek terowongan bawah laut dari Pulau Penang ke Semenanjung Malaysia senilai 6,34 miliar ringgit atau Rp 22,1 triliun. Lim adalah politikus Partai Aksi Demokratik (DAP) dan tergolong tokoh kunci dalam koalisi Pakatan Harapan pimpinan Anwar Ibrahim. “Komisi telah menerima perintah dari Jaksa Agung untuk mendakwa bekas Menteri Besar Penang Lim Guan Eng,” kata MACC dalam pernyataan singkatnya seperti dikutip The Star.
Saat proyek dimulai pada 2013, Lim menjabat Menteri Besar Penang. Masyarakat menentang proyek ini karena ada dugaan suap kepada politikus DAP dan Organisasi Melayu Bersatu (UMNO) yang saat itu bersatu dalam koalisi Barisan Nasional. MACC memulai penyelidikannya pada akhir 2017, tapi ditangguhkan setelah koalisi Pakatan Harapan menang dalam pemilihan umum 2018. MACC membuka kembali kasus ini pada Juni lalu setelah menerima informasi baru mengenai proyek tersebut.
Penangkapan Lim diperkirakan dapat menggoyang DAP, partai yang berkuasa di Negara Bagian Penang sejak 2008. Lim adalah tokoh pertama dari Pakatan Harapan yang terjerat masalah hukum setelah Muhyiddin Yassin merebut kekuasaan pada Maret lalu.
Cina
Tawaran Perundingan dengan Amerika
Demonstrasi mendukung penutupan Kedutaan Cina di Houston, Amerika Serikat, 24 Juli 2020. Reuters/Adrees Latif
MENTERI Luar Negeri Cina Wang Yi mengatakan negaranya bersedia kembali memulai perundingan dengan Amerika Serikat mengenai berbagai hal yang menyandung hubungan kedua negara. “Kami bersedia memulai komunikasi yang jujur dan efektif dengan Amerika dan menanggapi dengan tenang dan rasional suasana hati dan kegelisahan Amerika,” tutur Wang kepada kantor berita pemerintah, Xinhua, Rabu, 5 Agustus lalu. “Kami dapat memulai kembali saluran komunikasi dengan Amerika di semua level dan di semua bidang kapan saja dan untuk masalah apa pun yang dapat diselesaikan.”
Tawaran ini keluar di tengah ketegangan kedua negara yang meningkat setelah Washington memaksa konsulat Cina di Houston menghentikan operasinya pada 23 Juli lalu karena dituduh terlibat kegiatan mata-mata. Kementerian Luar Negeri Cina membalas dengan mencabut izin konsulat Amerika di Chengdu sehingga kantor itu harus menghentikan semua kegiatannya.
Amerika belum menanggapi tawaran ini. Namun, dalam percakapan telepon dengan Menteri Pertahanan Cina Wei Fenghe pada Kamis, 6 Agustus lalu, Menteri Pertahanan Amerika Mark Esper menyatakan keprihatinannya terhadap aktivitas “destabilisasi” Beijing di dekat Taiwan dan Laut Cina Selatan. “Menteri Esper juga menyampaikan pentingnya Cina untuk mematuhi hukum, aturan, dan norma internasional serta memenuhi komitmen internasionalnya,” ucap juru bicara Pentagon, Jonathan Hoffman, seperti dikutip Reuters.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo