Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Telegram kelahiran Rusia Pavel Durov ditangkap di Paris di bandara Le Bourget tak lama setelah mendarat dengan jet pribadi pada Sabtu malam dari Azerbaijan. Yulia Vavilova, 25 tahun, yang diyakini sebagai pacarnya, juga ditangkap bersamanya, menurut laporan media Prancis. Orang-orang terdekatnya dilaporkan tidak dapat menghubunginya sejak penangkapan Pavel Durov, 39 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perempuan ini juga bisa menjadi alasan dia ditangkap. Yulia Vavilova telah terlihat bersama Pavel Durov beberapa kali dan juga berada di jet pribadi bersamanya ketika mereka mendarat di Paris. Dia juga sebelumnya memposting Instagram Stories dari jet Pavel Durov dan memposting beberapa foto dirinya saat mereka bersama di Paris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejumlah netizen di platform sosial X, dulu Twitter, menduga Durov ditangkap karena unggahan Vavilova di media sosialnya yang menyebabkan apparat Prancis mengetahui lokasi keberadaan taipan berkewarganegaraan Uni Emirat Arab itu.
Telegram, dalam pernyataan singkatnya, tidak memberikan rincian mengenai penangkapan tersebut namun mengatakan bahwa perusahaan tersebut mematuhi undang-undang Uni Eropa dan moderasinya “sesuai standar industri dan terus meningkat.”
Perusahaan tersebut mengatakan, "CEO Telegram Pavel Durov tidak menyembunyikan apa pun dan sering bepergian di Eropa. Tidak masuk akal untuk mengklaim bahwa sebuah platform atau pemiliknya bertanggung jawab atas penyalahgunaan platform tersebut. Kami sedang menunggu penyelesaian segera atas situasi ini. Telegram bersama kalian semua."
Pavel Durov ditangkap sebagai bagian dari penyelidikan awal polisi atas dugaan mengizinkan berbagai kejahatan karena kurangnya moderator di Telegram, menurut laporan.
THE HINDUSTAN TIMES