Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Bayi 16 Bulan Tewas Diinjak Jerapah di Afrika Selatan

Seekor jerapah menyerang bayi berusia 16 bulan dan ibunya. Korban diinjak-injak oleh jerapah di sebuah peternakan di Afrika Selatan.

20 Oktober 2022 | 14.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sosok Riaan Naude menjadi musuh para pecinta binatang di Afrika Selatan. Karena kegiatan yang dilakukan kelompok Riaan Naude merupakan wisata berburu binatang eksotis seperti singa, jerapah dan kini badak hitam dan leopard yang merupakan industri legal di Afrika selatan. Foto : Instagram

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Seekor jerapah menginjak balita berusia 16 bulan hingga tewas di wilayah timur Afrika Selatan pada Rabu, 19 Oktober 2022. Ini adalah serangan langka oleh mamalia dengan tubuh tertinggi di dunia itu terharap manusia.

Baca: Jerapah Kerdil Gimli dan Nigel di Habitat Liar Afrika, Bisakah Bertahan?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Serangan jerapah terhadap bayi itu itu terjadi di sebuah peternakan hewan sekitar 270 kilometer di timur laut kota pelabuhan Durban. Juru bicara polisi Nqobile Gwala mengatakan dalam pesan teks bahwa seorang ibu berusia 25 tahun dan putrinya yang berusia 16 bulan diserang sekitar pukul 14.00 GMT di Kuleni Farm di daerah Hluhluwe. "Mereka diinjak-injak oleh jerapah," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia mengatakan bayi perempuan itu langsung dibawa ke klinik namun nyawanya tak bisa diselamatkan. Sementara ibunya dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis dan kini masih dalam kondisi kritis. Polisi melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.

Penyerangan manusia oleh hewan kerap terjadi. Pada Juni lalu, seorang pegawai kebun binatang di Meksiko diterkam oleh harimau saat memberi makan.  Ia dilarikan ke ke rumah sakit, namun akhirnya meninggal karena serangan jantung.

Jose de Jesus, 23, berteriak kesakitan ketika harimau itu menggigit tangannya setelah dia merawat kucing besar itu di kebun binatang di Periban, Meksiko barat. De Jesus dilarikan ke rumah sakit, namun dia menolak mengizinkan dokter untuk mengamputasi tangannya yang rusak parah. Ia akhirnya meninggal karena serangan jantung, menurut outlet tersebut.

Pemilik hewan dilaporkan merilis rekaman mengerikan untuk menunjukkan bahwa pekerja itu bersalah atas serangan itu. Pemiliknya juga mengatakan dia telah membayar tagihan medis korban, menurut laporan Mirror.

Baca juga: Spesies Baru Badak Raksasa Purba dari Cina, Bobot 4 Kali Gajah Afrika

NDTV | MIRROR 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus