Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Buka Kantor di Sheikh Jarrah, Politikus Ekstrimis Israel Picu Bentrokan

Bentrokan pecah antara warga Palestina, pemukim ilegal Yahudi dan polisi Israel setelah politikus secara sepihak membuka kantor di Sheikh Jarrah

13 Februari 2022 | 21.30 WIB

Anggota polisi perbatasan Israel berjaga di dekat rumah yang dihancurkan di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur, 19 Januari 2022. Penggerebekan polisi dilakukan dua hari setelah seorang anggota keluarga Salhiyeh turun ke atap rumah, mengancam akan meledakkannya dengan tabung gas jika mereka dipaksa keluar. REUTERS/Ammar Awad
Perbesar
Anggota polisi perbatasan Israel berjaga di dekat rumah yang dihancurkan di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur, 19 Januari 2022. Penggerebekan polisi dilakukan dua hari setelah seorang anggota keluarga Salhiyeh turun ke atap rumah, mengancam akan meledakkannya dengan tabung gas jika mereka dipaksa keluar. REUTERS/Ammar Awad

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Bentrokan pecah antara warga Palestina, pemukim ilegal Yahudi dan polisi Israel setelah seorang politikus ekstrimis Itamar Ben-Gvir secara sepihak membuka kantor di wilayah Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, pada Ahad 13 Februari 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Seperti dilansir France24, sedikitnya dua orang terluka dan enam orang ditangkap dalam bentrokan di lingkungan Sheikh Jarrah pada Ahad dini hari waktu setempat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertempuran pecah antara polisi dan pengunjuk rasa, dan antara orang Yahudi dan Palestina, menyusul dugaan serangan bom api terhadap sebuah rumah milik warga Yahudi.

Ben-Gvir yang merupakan pemimpin partai ultranasionalis Otzma Yehudit sengaja membuka kantor di wilayah Palestina yang diduduki Israel.

Ben Gvir, seorang ultranasionalis Yahudi dengan sejarah panjang atas komentar rasisnya terhadap Palestina, menuduh polisi gagal bereaksi terhadap dugaan serangan pembakaran di rumah pemukim di Sheikh Jarrah.

"Hidup orang Yahudi menjadi tidak berharga," kata Ben Gvir dalam cuitan di Twitter sebelum kunjungannya.

Dia mengatakan kepada wartawan di Sheikh Jarrah bahwa dia akan tetap di sana sampai polisi "menjaga keamanan penduduk (Yahudi)."

Otoritas Palestina, yang berbasis di Tepi Barat yang diduduki Israel, mengutuk kunjungan Ben Gvir. “Ini merupakan langkah provokatif dan mengancam memicu kekerasan yang akan sulit dikendalikan."

Ketegangan yang meletus di Sheikh Jarrah tahun lalu - ketika beberapa keluarga Palestina menghadapi penggusuran oleh kelompok pemukim - sebagian memicu konflik pada Mei antara Israel dan kelompok bersenjata di Gaza.

Lebih dari 200 ribu pemukim Yahudi tinggal di Yerusalem timur, di komunitas yang secara luas dianggap ilegal menurut hukum internasional. Upaya Israel untuk memperluas kehadiran Yahudi di Yerusalem timur, yang diklaim Palestina sebagai ibu kota masa depan mereka, telah semakin memicu permusuhan.

SUMBER: FRANCE24

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus