Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

CEO Boeing Dikecam dalam Sidang Dengar Pendapat Senat AS

Hadir dalam sidang dengar pendapat Senat AS, CEO Boeing dicecar pertanyaan dari soal budaya keselamatan Boeing hingga berapa besar gajinya.

19 Juni 2024 | 11.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Para senator AS, Selasa, 18 Juni 2024, menyerang CEO Boeing atas catatan keselamatan pembuat pesawat yang tercoreng. Kepala Eksekutif Dave Calhoun berkali-kali dicecar pertanyaan berulang kali tentang berapa besar ia digaji, budaya keselamatan Boeing, dan mengapa dia tidak segera mengundurkan diri alih-alih pensiun pada akhir tahun ini, dalam sebuah sidang dengar pendapat di hadapan Subkomite Permanen Senat untuk Investigasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya bangga dengan setiap tindakan yang telah kami lakukan," kata Calhoun menanggapi pertanyaan keras dari Senator Republik Josh Hawley yang bertanya, "mengapa Anda tidak mengundurkan diri?" dan menuduh Calhoun telah "menelanjangi" Boeing sambil mendapatkan paket gaji jutaan dolar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Total kompensasi Calhoun pada tahun 2023 naik menjadi $32,8 juta, meningkat 45% dari $22,6 juta yang diterimanya pada tahun sebelumnya.

Sidang tersebut menandai pertama kalinya Calhoun menghadapi pertanyaan anggota parlemen dan menyoroti reputasi keselamatan Boeing yang memburuk serta CEO yang mengatakan pada bulan Maret bahwa ia berencana untuk mengundurkan diri pada akhir tahun ini di tengah-tengah perombakan manajemen Boeing.

Senator Richard Blumenthal, yang mengetuai sub-komite, menyebut sidang tersebut sebagai "momen perhitungan" bagi Boeing dan mengatakan pada sidang tersebut bahwa ada banyak bukti bahwa Departemen Kehakiman AS harus melakukan penuntutan terhadap Boeing.

"Sebagai mantan jaksa federal dan jaksa agung negara bagian, saya pikir bukti-bukti yang ada sangat kuat untuk membenarkan penuntutan tersebut," ujar Blumenthal.

Jaksa penuntut memiliki waktu hingga 7 Juli untuk memberi tahu hakim federal di Texas tentang rencana mereka. Departemen Kehakiman menemukan pada Mei bahwa Boeing telah gagal untuk "merancang, menerapkan, dan menegakkan program kepatuhan dan etika" sebagai bagian dari kepatuhan terhadap perjanjian penuntutan yang ditangguhkan setelah kecelakaan fatal tersebut.

Calhoun bertanggung jawab atas insiden yang telah mendorong Boeing ke dalam krisis selama lima tahun terakhir, dengan mengakui bahwa insiden sumbat pintu Alaska Airlines pada 5 Januari adalah hasil dari cacat produksi.

Boeing juga bertanggung jawab atas pengembangan sistem perangkat lunak utama yang terkait dengan kecelakaan fatal pada 2018 dan 2019 di Indonesia dan Ethiopia yang menewaskan 346 orang.

"Saya berada di sini dengan semangat transparansi dan saya berada di sini untuk bertanggung jawab," kata Calhoun kepada para wartawan saat ia berjalan memasuki ruang dengar pendapat. Di awal sidang, Calhoun berpaling kepada keluarga korban kecelakaan dan berkata: "Saya meminta maaf atas kesedihan yang telah kami timbulkan," dan menambahkan bahwa perusahaan "berkomitmen penuh" untuk menangani masalah keselamatan dan menyebut kehilangan keluarga korban sebagai "sangat memilukan."

Kepala teknisi Boeing, Howard McKenzie, meremehkan masalah keselamatan tentang ratusan sabuk pengaman yang tidak dikencangkan dengan benar pada beberapa pesawat jet berbadan lebar 787 milik pembuat pesawat tersebut. Temuan sabuk pengaman tersebut pertama kali dilaporkan oleh Reuters minggu lalu.

McKenzie mengkonfirmasi bahwa sabuk pengaman tersebut telah dikencangkan dari sisi yang salah, tetapi mengatakan bahwa analisis awal yang dilakukan oleh Boeing mengatakan bahwa sabuk pengaman tersebut aman.

Kesaksian Pelapor

Pekan lalu, Boeing mengatakan kepada Departemen Kehakiman AS bahwa pihaknya tidak melanggar perjanjian penuntutan yang ditangguhkan yang melindungi perusahaan dari tuntutan pidana yang timbul dari kecelakaan tersebut.

"Boeing harus berhenti memikirkan soal pendapatan berikutnya dan mulai memikirkan generasi berikutnya," kata Blumenthal

Dia mengatakan seorang pelapor baru telah maju setelah audiensi dengan pelapor sebelumnya pada April. Blumenthal mengatakan pada Selasa bahwa Sam Mohawk, seorang penyelidik jaminan kualitas Boeing saat ini di pabrik 737 di Renton, Washington, baru-baru ini mengatakan kepada panel bahwa dia telah menyaksikan pengabaian sistemik terhadap suku cadang yang berpotensi cacat atau tidak memiliki dokumentasi yang diperlukan.

In a report released by the committee ahead of the hearing, Mohawk said his work handling nonconforming parts became significantly more "complex and demanding" following the resumption of MAX production in 2020 following two fatal crashes involving the model.

Dalam sebuah laporan yang dirilis oleh komite menjelang sidang, Mohawk mengatakan bahwa pekerjaannya menangani suku cadang yang tidak sesuai menjadi jauh lebih "kompleks dan menuntut" setelah dimulainya kembali produksi MAX pada tahun 2020 menyusul dua kecelakaan fatal yang melibatkan model tersebut.

Laporan tersebut mengatakan Mohawk mengajukan klaim terkait pada Juni dengan Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Boeing mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perusahaan pembuat pesawat ini sedang meninjau klaim-klaim yang didengarnya pada Senin. "Kami terus mendorong karyawan untuk melaporkan semua masalah karena prioritas kami adalah memastikan keselamatan pesawat dan masyarakat yang terbang," katanya.

Boeing juga mengatakan telah meningkatkan ukuran tim kualitasnya dan "meningkatkan jumlah inspeksi per pesawat secara signifikan sejak 2019."

Sejak ledakan di udara pada 5 Januari akibat lepasnya sumbat pintu pada jet 737 MAX 9, pengawasan terhadap pembuat pesawat oleh regulator dan maskapai penerbangan semakin intensif.

Dewan Keselamatan Transportasi Nasional mengatakan bahwa empat baut kunci hilang dari pesawat Alaska Airlines. Departemen Kehakiman telah membuka penyelidikan kriminal atas insiden tersebut.

Pada 30 Mei, Boeing menyampaikan rencana peningkatan kualitas kepada FAA setelah Whitaker memberikan waktu 90 hari kepada perusahaan untuk mengembangkan upaya komprehensif guna mengatasi "masalah kontrol kualitas yang sistemik." Dia melarang perusahaan untuk memperluas produksi MAX.

REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus