Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Agresi Israel di Gaza memakan korban lebih dari 41.000 jiwa. Banyak negara yang memutuskan untuk melakukan pembatasan penjualan senjata ke Israel karena berpotensi melanggar hukum internasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski begitu pembatasan ekspor senjata dari beberapa negara belum memadai untuk menghentikan kekejian Israel. Hal ini disebabkan dua pengekspor senjata terbesar, yaitu AS dan Jerman, masih terus memasok senjata-senjata canggihnya untuk Israel meskipun ada tekanan dari kelompok-kelompok hak asasi manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Inggris adalah negara terbaru yang menerapkan embargo ekspor senjata ke Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menanggapinya dengan mengatakan mengatakan, "Dengan atau tanpa senjata Inggris, Israel akan memenangkan perang ini dan mengamankan masa depan kita bersama."
Berikut ini adalah daftar negara-negara yang telah menangguhkan atau membatasi ekspor senjata ke Israel:
Inggris
Pada Senin, 2 September 2024, Inggris mengumumkan penangguhan segera sekitar 30 dari 350 lisensi ekspor senjata ke Israel, termasuk penjualan komponen untuk pesawat militer, termasuk jet tempur, helikopter, dan pesawat tak berawak, serta barang-barang yang digunakan untuk penargetan di darat.
"Dengan menyesal saya menginformasikan kepada House (of Commons, majelis rendah parlemen) hari ini bahwa penilaian yang saya terima membuat saya tidak dapat menyimpulkan apa pun selain bahwa untuk ekspor senjata Inggris tertentu ke Israel, memang ada risiko yang jelas bahwa senjata tersebut dapat digunakan untuk melakukan atau memfasilitasi pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional," kata Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy.
Kelompok-kelompok HAM mengkritik keputusan tersebut sebagai tindakan setengah-setengah karena tidak termasuk suku cadang buatan Inggris untuk jet tempur F-35 yang digunakan Israel.
Dalam sesi parlemen pada Rabu, 11 September 2024, anggota parlemen dari Partai Nasional Skotlandia, Brendan O'Hara, mengatakan "menjatuhkan bom seberat 907 kilogram ke daerah sipil yang padat penduduknya merupakan kejahatan dan tidak dapat disangkal bahwa Israel telah menggunakan F-35 untuk melakukan hal itu."
"Namun pemerintah telah memilih untuk membebaskan komponen F-35 dari penangguhan lisensi senjata ketika yang harus dilakukan adalah mengatakan bahwa Israel tidak dapat menjadi pengguna akhir jika suku cadang buatan Inggris disertakan. Perdana Menteri berdiri di kotak pengiriman itu dan berkata, 'Kami akan mematuhi hukum internasional atau tidak'. Mengapa dia memilih untuk tidak melakukannya?"
Menanggapi pertanyaan O'Hara, Starmer bersikeras bahwa pemerintahnya "mematuhi" hukum internasional.
"Kami telah menjelaskan alasan kami, dan saya pikir semua anggota DPR yang berpikiran sehat akan mendukung keputusan yang kami ambil. Yang paling penting sekarang adalah bahwa kita mendapatkan gencatan senjata," kata Starmer.
Pada 2022, Inggris mengekspor peralatan militer senilai sekitar 55 juta dolar AS ke Israel.
Italia
Italia mengumumkan akhir tahun lalu bahwa mereka telah menghentikan pengiriman senjata ke Israel. Namun, pemerintah mengatakan bahwa kesepakatan yang ditandatangani sebelumnya tetap berlaku dengan syarat bahwa senjata-senjata itu tidak akan digunakan untuk melawan warga sipil, demikian menurut laporan Reuters.
Italia adalah pemasok peralatan militer terbesar ketiga ke Israel, namun hanya menyumbang kurang dari satu persen dari total impor senjata Israel, menurut lembaga penelitian yang berbasis di London, Action on Armed Violence.
Spanyol
Kementerian Luar Negeri Spanyol mengatakan pada Februari bahwa negara itu tidak memasok senjata apa pun ke Israel sejak 7 Oktober. Namun, El Diario, surat kabar harian Spanyol di AS, melaporkan bahwa ekspor militer yang disahkan sebelum perang pecah telah dikirim ke Israel.
Pada Mei, pemerintah Spanyol mengumumkan bahwa mereka akan melarang kapal-kapal yang membawa senjata ke Israel untuk berlabuh di pelabuhan-pelabuhan Spanyol.
Belanda
Pengadilan Belanda memerintahkan pemerintah pada Februari untuk menghentikan pasokan suku cadang jet tempur F-35 ke Israel karena adanya risiko pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional, sebagai tanggapan atas gugatan dari Oxfam Novib dan dua kelompok hak asasi manusia lainnya.
Namun, keputusan tersebut tidak mencakup komponen yang dikirim ke negara-negara seperti AS yang kemudian dapat dikirim ke Israel. Suku cadang jet tempur tersebut dimiliki oleh AS namun disimpan di sebuah gudang di Belanda di bawah perjanjian bilateral. Suku cadang tersebut diekspor ke berbagai negara, termasuk Israel.
Kanada
Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly pada Selasa, 10 September 2024, mengatakan pemerintahnya menangguhkan 30 izin penjualan senjata ke Israel dan membatalkan kontrak dengan perusahaan Amerika Serikat yang menjual amunisi buatan negara itu kepada militer Israel.
Joly menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mengizinkan amunisi buatan Kanada – dalam kasus ini diproduksi oleh cabang Kanada dari General Dynamics yang berpusat di AS – untuk dijual atau dikirim ke negara lain untuk dijual kembali ke Israel.
Pengumuman ini disambut baik oleh Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM), organisasi advokasi Muslim terbesar di Kanada.
“Menteri Joly menyampaikan pesan yang jelas dengan menyatakan bahwa kebijakan Kanada terkait larangan senjata untuk Israel tetap berlaku,” tulis NCCM di X. Ia mengisyaratkan secara gamblang bahwa pemerintah Kanada tidak mendukung celah hukum apa pun digunakan terkait dengan usulan penjualan bahan peledak baru-baru ini oleh General Dynamics.”
Belgia
Pemerintah lokal wilayah Walloon di Belgia mengumumkan pada awal tahun ini bahwa mereka telah menangguhkan izin untuk mengekspor amunisi, khususnya mesiu, ke Israel setelah ICJ memutuskan untuk tidak mengizinkannya, demikian menurut laporan dari media lokal De Morgan.
"Perintah ICJ pada 26 Januari, organ yudisial utama Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta memburuknya situasi kemanusiaan yang tidak dapat diterima di Jalur Gaza, membuat Menteri-Presiden menangguhkan sementara izin yang masih berlaku," ujar Menteri Perumahan Christophe Collignon sebagaimana dikutip oleh De Morgan.
Pemerintah Belgia juga telah mengkampanyekan pelarangan di seluruh Uni Eropa.
Jepang
Perusahaan Jepang Itochu Corporation mengumumkan pada bulan Februari bahwa mereka mengakhiri
Itochu berencana untuk mengakhiri kerja sama ini setelah ICJ memerintahkan Israel bulan lalu untuk mencegah tindakan genosida terhadap warga Palestina dan melakukan lebih banyak hal untuk membantu warga sipil, kata Chief Financial Officer Itochu, Tsuyoshi Hachimura.
"Kemitraan ini didasarkan pada permintaan dari Kementerian Pertahanan Jepang untuk mengimpor peralatan pertahanan untuk Pasukan Bela Diri yang diperlukan untuk keamanan Jepang dan sama sekali tidak terkait dengan konflik saat ini antara Israel dan Palestina," kata Hachimura dalam sebuah konferensi pers.
Dengan mempertimbangkan perintah ICJ pada 26 Januari, dan bahwa pemerintah Jepang mendukung peran Pengadilan, “kami telah menangguhkan kegiatan baru yang terkait dengan MOU tersebut, dan berencana untuk mengakhiri MOU tersebut pada akhir Februari," katanya.
Negara-negara pemasok senjata ke Israel
Amerika Serikat
AS telah memasok senjata senilai 6,5 miliar dolar AS ke Israel sejak 7 Oktober, menurut laporan Washington Post pada bulan Juni.
Washington adalah sekutu setia Israel, menyumbang 69 persen dari total impor senjata Israel antara 2019 dan 2023, menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI).
Presiden Joe Biden telah mengkritik kampanye pengeboman Israel sebagai "tidak pandang bulu", namun pemerintahannya menolak untuk menghentikan penjualan bom AS. AS pada Mei menangguhkan pengiriman senjata, termasuk bom seberat 500 dan 2.000 pon, namun melanjutkan pengiriman bom seberat 500 pon pada bulan Juli.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matt Miller pada hari Selasa mengatakan bahwa keputusan Inggris untuk menangguhkan ekspor senjata ke Israel tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan bahwa penilaian AS atas "kemungkinan pelanggaran hukum kemanusiaan" sedang berlangsung.
Jerman
Sementara itu, sekitar 30 persen ekspor senjata global ke Israel berasal dari Jerman, menurut SIPRI, termasuk penjualan senjata anti-tank portabel dan amunisi untuk senjata api otomatis dan semi-otomatis.
Jerman adalah pemasok senjata terbesar kedua ke Israel setelah AS, dengan ekspor senilai $254 juta pada tahun 2023.
AL ARABIYA | ANADOLU | REUTERS
Pilihan Editor: Al-Mawasi, Zona Aman yang 5 Kali Dibantai Israel