Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Hong Kong – Ratusan orang menggelar demonstrasi memprotes rencana penerapan undang-undang keamanan nasional Hong Kong oleh pemerintah Cina. Mereka menggelar aksi pawai secara diam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Demonstran bergerak secara diam dari area Jordan ke Mong Kok di Distrik Kowloon,” begitu dilansir Reuters pada Ahad, 28 Juni 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bentrok fisik antara demonstran dan polisi terjadi di area Mong Kong. Polisi menggunakan penyemprot merica untuk mencoba membubarkan massa.
“Saya berada di sini untuk menolak undang-undang keamanan nasional,” kata Esther, 25 tahun, yang hadir di area Jordan pada Ahad.
Dia menambahkan,”Ini bukan pertempuran terakhir. Masih ada perjuangan panjang,” kata Esther yang enggan menyebut nama lengkapnya.
Warga Hong Kong menggelar aksi demonstrasi mendukung penerapan demokrasi yang diperluas.
Mereka menilai pemerintah Cina mencoba menekan kebebasan berekspresi dan demokrasi di wilayah semi-otonom. UU Keamanan Nasional Hong Kong dinilai bakal mengebiri kebebasan warga dalam mengekspresikan pendapatnya.
Inggris menyerahkan Hong Kong ke Cina pada 1997 setelah menguasainya selama sekitar seratus tahun seperti dilansir Channel News Asia.
Rencananya, legislasi ini bakal disahkan oleh dewan legislasi Cina pada Juni. Namun, rancangan undang-undang ini belum diumumkan ke publik.
Aksi ini berlangsung setelah polisi menolak pemberian izin untuk pawai massal pada 1 Juli untuk memperingati penyerahan Hong Kong ke Cina pada 23 tahun lalu.