Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, New Delhi - Seorang pria muslim di India tewas dianiaya massa setelah mengangkut sapi yang diduga hendak disembelih.
Pehlu Khan, 55 tahun, meninggal pada Selasa malam, 4 April 2017, ketika ia dan beberapa orang lainnya secara brutal dipukuli tiga hari sebelumnya di Negara Bagian Rajasthan.
Para korban baru saja membeli sapi perah pada sebuah peternakan dan membawa sapi-sapi itu pulang ke Haryana ketika massa menghentikan truk, mengeluarkan Khan dan memukulinya pada Sabtu pekan lalu.
Baca: Gujarat, India Hukum Seumur Hidup Penyembelih Sapi
Lima orang dirawat di rumah sakit setelah serangan itu. Nahas bagi Khan yang dipukuli menggunakan tongkat kayu dan besi, ia tewas tiga hari setelah insiden akibat luka parah.
Perwira senior Parmal Gurjar mengatakan bahwa polisi menyelidiki kematian Khan sebagai kasus pembunuhan.
"Kami memeriksa rekaman video untuk mengidentifikasi para penyerang. Tampaknya mereka adalah bagian dari kelompok main hakim sendiri sapi," kata Gurjar seperti dilansir BBC pada Rabu 5 April 2017.
Polisi juga telah menyita tiga kendaraan, dan mendaftarkan kasus terhadap empat orang karena secara ilegal mengangkut sapi. Mengangkut sapi tanpa ijin adalah perbuatan ilegal di India.
Paman Khan, Husain Khan, mengatakan bahwa keponakannya itu bukan mengangkut sapi untuk dijual dalam bentuk daging tapi membeli sapi untuk bisnis susunya.
Serangan itu adalah yang terbaru oleh kelompok-kelompok garis keras Hindu yang marah atas perlakuan terhadap hewan yang mereka anggap suci.
Terdapat sekitar 80 persen pemeluk Hindu dari total 1,3 miliar penduduk India. Mereka menganggap sapi adalah makhluk suci dan mengkonsumsi daging hewan itu adalah hal yang tabu. Di banyak negara bagian di India, penyembelihan sapi dan penjualan daging sapi dilarang.
Banyak negara telah secara aktif mulai menerapkan larangan penyembelihan sapi setelah partai nasionalis Hindu Bharatiya Janata menguasai pemerintah federal India pada 2014. Saat Ini pemerintahan India dipimpin oleh Perdana Menteri yang berasal dari Nasionalis Hindu, Narendra Modi.
Negara Bagian Gujarat bulan lalu mengesahkan undang-undang yang menetapkan pembantaian sapi dihukum dengan penjara seumur hidup. Selain larangan pemerintah, beberapa kelompok ultranasionalis Hindu kerap main hakim sendiri untuk melindungi sapi.
Kelompok-kelompok itu secara rutin memeriksa kendaraan dan sering memukuli pedagang ternak sapi.
BBC | ASIA CARRESPONDENT | YON DEMA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini