Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Proyektil menghantam dua kota di Laut Merah Mesir pada Jumat, 27 Oktober 2023, kata sumber dan pejabat, melukai enam orang dan menunjukkan risiko dampak regional dari konflik Israel-Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Militer Israel menyalahkan “ancaman udara” di wilayah Laut Merah: kemungkinan merujuk pada gerakan Houthi yang didukung Iran di Yaman dan diketahui menggunakan drone.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Juru bicara militer Mesir Kolonel Gharib Abdel-Hafez mengatakan sebuah "drone tak dikenal" menabrak sebuah gedung yang berdekatan dengan sebuah rumah sakit dan melukai enam orang di Taba, di perbatasan dengan Israel, pada dini hari.
Kemudian, proyektil lain jatuh di dekat pembangkit listrik di daerah gurun kota Nuweiba sekitar 70 km dari perbatasan, kata dua sumber keamanan Mesir kepada Reuters, dan menambahkan bahwa mereka masih mengumpulkan informasi lebih lanjut.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab.
Taba dan Nuweiba, keduanya berada di Semenanjung Sinai Mesir, populer di kalangan wisatawan.
Saksi di kedua tempat tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, membenarkan mendengar ledakan dan melihat asap membubung ditambah pesawat tempur Mesir terbang di atasnya.
Tanpa merinci lokasinya, juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan helikopter tempur dikerahkan ketika “ancaman udara terlihat di wilayah Laut Merah”.
“Menurut pemahaman kami, serangan yang terjadi di Mesir berasal dari ancaman ini,” tambahnya dalam pernyataan yang disiarkan televisi. “Israel akan bekerja sama dengan Mesir, dan Amerika Serikat, dan memperkuat pertahanan regional terhadap ancaman dari kawasan Laut Merah.”
AS mengatakan pekan lalu sebuah kapal perang Angkatan Laut di Laut Merah mencegat proyektil yang diluncurkan oleh Houthi, yang berpotensi menuju Israel.
Berbatasan dengan Gaza dan Israel, Mesir terkena konflik yang meletus setelah serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel dan pemboman berikutnya di Jalur Gaza.
Kairo secara terang-terangan menganjurkan aliran bantuan ke Gaza, pembebasan sandera Hamas dan gencatan senjata.
Akhir pekan lalu, beberapa penjaga perbatasan Mesir terluka setelah secara tidak sengaja terkena pecahan peluru dari tank Israel. Israel meminta maaf atas kejadian tersebut.
Pada Rabu, Hamas mengatakan pihaknya telah menargetkan kota Eilat di Israel, yang berdekatan dengan Taba di seberang perbatasan, dengan sebuah rudal dalam serangan yang tampaknya merupakan serangan jarak jauh Palestina yang dilakukan kelompok Islam tersebut sejak 7 Oktober.
REUTERS