Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Dua Warga Turki di Malaysia Hilang, Diculik?

Dua warga Turki yang berada di Malaysia diduga diculik oleh orang tak dikenal pada Selasa lalu.

3 Mei 2017 | 16.58 WIB

Rekaman keamanan Wisma E & C menunjukkan pria bertopi ini yang diduga seorang penculik. themalaymailonline.com
Perbesar
Rekaman keamanan Wisma E & C menunjukkan pria bertopi ini yang diduga seorang penculik. themalaymailonline.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Kuala Lumpur—Dua warga Turki yang berada di Malaysia diduga diculik oleh orang tak dikenal pada Selasa lalu. Mereka disebut sebagai bagian dari kelompok pergerakan Gulen, yang kini dijadikan organisasi teroris oleh pemerintahan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.


Seperti dilansir laman Turkey Purge, Rabu 3 Mei 2017, kasus pertama terkait hilangnya Turgay Karaman, kepala sekolah internasional Time di Ipoh, diculik di tempat parkir sebuah gedung di distrik Damansara Heights pada Selasa siang.


Baca: Malaysia Mengeluarkan Imbauan Perjalanan ke Turki


Pria yang sudah tinggal di Malaysia cukup lama itu diculik sehari sebelum dia menjadi saksi sebuah kasus hukum yang sidangnya akan digelar pada 3-4 Mei 2017.


Karaman dijadwalkan bertemu temannya Suheyl Ozcelik, di kantor pengacara mereka di distrik Damansara Heights pada sekitar pukul 16.30, tetapi dia tak kunjung muncul.


Setelah Karaman tak kunjung muncul, temannya langsung menghubungi kepolisian. Mobil milik pria itu ditinggalkan begitu saja di lahan parkir.


“Dugaan penculikan muncul setelah kami menyaksikan rekaman kamera pengawas yang menunjukkan Turgay dibawa lima orang tak dikenal dan dipaksa masuk ke mobil mereka,” kata Ozcelik kepada Malay Mail Online.


The Time International School dijalankan oleh simpatisan Hizmet Movement, yang juga dikenal sebagai Gulen Movement. Gerakan ini mendapat inspirasi dari ulama intelektual yang mengasingkan dirinya di Amerika, Fethulleh Gulen. Ia sangat kritis terhadap Presiden Erdogan dalam kasus korupsi besar pemerintah Turki dan pendanaan kelompok jihadis Suriah.


Sementara pada kasus kedua, seorang pebisnis Turki yang bernama Ihsan Arslan, 39 tahun, juga dilaporkan telah diculik oleh orang-orang tak dikenal.  Istri Arslan melaporkan kepada polisi bahwa ia tidak dapat menghubungi suaminya sejak tanggal 1 May jam 8 malam lalu.


Baca: Wikipedia Diblokir Pemerintah Turki


Istrinya, seorang warga Malaysia mengatakan, suaminya itu sudah tinggal di Malaysia selama 15 tahun. Perempuan itu khawatir suaminya akan dikirim pulang ke Turki.


Sebab saat polisi mencoba memeriksa sinyal telefon suaminya, menurut sang istri, terdapat jejak sinyal dari Kementerian Pertahanan Malaysia.


Kepala Kepolisian Malaysia Tan Sir Khalid Abu Bakar mengatakan, pihaknya saat ini tengah mempelajari kamera CCTV di tempat parkir gedung tersebut.


"Kami harus mengumpulkan semua fakta terlebih dahulu," kata Abu Bakar sambil mengatakan, kepolisian berusaha menghubungi istri Karaman.


"Jika memang dia diculik, pihak keluarga harus menahan diri dari menyebarkan informasi yang bisa mengganggu investigasi," tambah Abu Bakar.


Kepada Tempo, jurnalis Turki di Indonesia, Selim Caglayan menduga hilangnya kedua warga ini karena mereka terkait dengan gerakan Gulen, yang saat ini sedang diburu pemerintah Turki.


Menurut Caglayan, hal ini berdasarkan kasus sebelumnya yakni hilangnya Alaettin Duman (45), pendiri sekolah Time international School dan Tamer Tbk (43), Sekretaris Jendral dari Malaysian Turkish Chamber Of Commerce And Industry. Keduanya hilang dan diculik di Malaysia.


Duman and Tbk mengaku telah dibawa ketempat jauh di area perhutanan, disiksa dan dianiaya, dan selanjutnya dipulangkan ke Turki. Keduanya kini ditahan di penjara Sincan Ankara atas tuduhan terorisme.


“Pemerintah Turki tidak pernah mengingkari tindakan penculikan internasional tersebut dengan memberitakannya di surat kabar pro-pemerintah di Turki, ujar Caglayan dalam pesan pendek kepada Tempo.


Erdogan mulai menargetkan Gulen dan gerakannya secara terang-terangan setelah kasus korupsi terkuak, dan bahkan menuduh Hizmet Movement sebagai inisiator dalam kudeta gagal pada 15 Juli lalu, yang menyatakan dirinya sendiri mendapatkan hadiah langsung dari tuhan.


Total 113,260 orang telah ditahan untuk investigasi atas kasus Gulen Movement dalam 8 bulan terakhir ini. 47,155 dipenjarakan. sekitar 135,000 pegawai negri termasuk jaksa, hakim guru, doktor, pengacara telah dibersihkan oleh pemerintah Turki tanpa perintah dari pengadilan dan administrasi penyidik.


MALAY MAIL ONLINE | TURKEY PURGE | SITA PLANASARI AQUADINI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sita Planasari

Sita Planasari

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus