Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Militer AS mendeteksi masuknya balon udara, yang mereka sebut sebagai balon mata-mata milik Cina, di atas Montana Jumat, 3 Februari 2022. Seorang pejabat AS lainnya mengatakan balon itu telah dilacak di dekat Kepulauan Aleutian dan Kanada sebelum memasuki Amerika Serikat.
Baca: Cina Kecam Keras Penembakan Balon Mata-mata, Sebut AS Berlebihan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu pejabat mengatakan jalur penerbangan akan membawa balon melewati sejumlah area sensitif, namun tidak memberikan rinciannya secara jelas. Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom di Montana adalah kandang bagi 150 silo rudal balistik antarbenua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Balon mata-mata telah terbang di atas Amerika Serikat beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir, tetapi balon ini tampaknya bertahan lebih lama dari sebelumnya, kata salah satu pejabat AS.
Senator AS. Marco Rubio, Republikan teratas di komite intelijen Senat, mengatakan balon mata-mata itu mengkhawatirkan tetapi tidak mengejutkan. "Tingkat spionase yang ditujukan ke negara kita oleh Beijing telah tumbuh secara dramatis lebih intens dan kurang ajar selama 5 tahun terakhir," kata Rubio di Twitter.
Sempat Dikira Bintang di Siang Bolong, Padahal Seukuran Bus
Penduduk Billings, Chase Noak, yang merekam pada hari Rabu, mengatakan pada awalnya dia mengira balon mata-mata tersebut adalah bintang. "Tapi saya pikir itu agak gila karena saat itu siang bolong dan ketika saya melihatnya, itu terlalu besar untuk sebuah bintang," katanya kepada Reuters.
Pakar pertahanan John Parachini memperkirakan ukuran balon itu setara dengan panjang tiga bus. Balon semacam itu biasanya beroperasi pada ketinggian 80.000-120.000 kaki (24.000-37.000 meter), jauh di atas tempat lalu lintas udara komersial.
Craig Singleton, seorang ahli Cina dari Yayasan Pertahanan Demokrasi, mengatakan bahwa balon semacam itu telah banyak digunakan oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet selama Perang Dingin dan merupakan metode pengumpulan informasi intelijen yang murah.
Akibat Balon Mata-Mata, Menlu AS Tunda Kunjungan ke Cina
Senator Republik Tom Cotton meminta Blinken untuk membatalkan perjalanannya. Menteri Luar Negeri Antony Blinken akhirnya menunda kunjungan ke Beijing, yang tadinya dijadwalkan Jumat kemarin, 3 Februari 2023, gara-gara balon mata-mata Cina terbang melintasi Amerika Serikat dalam apa yang disebut Washington sebagai "pelanggaran nyata" terhadap kedaulatan mereka.
Blinken akan melakukan perjalanan ke Cina minggu depan untuk kunjungan yang disetujui pada November oleh Biden dan Presiden Cina Xi Jinping. Tidak jelas bagaimana penemuan balon mata-mata dapat mempengaruhi rencana tersebut.
Blinken mengatakan dia tidak akan menentukan tanggal kapan dia akan pergi ke Cina dan fokusnya adalah menyelesaikan insiden saat ini. "Langkah pertama adalah mendapatkan aset pengawasan, keluar dari ruang udara kita," katanya, seraya menambahkan bahwa Washington akan mempertahankan jalur komunikasi terbuka dengan Cina .
Pada konferensi pers dengan menteri luar negeri Korea Selatan pada Jumat, Blinken mengatakan dia telah memberi tahu Wang Yi, direktur Komisi Pusat Luar Negeri Cina , bahwa pembatalan mendadak perjalanannya adalah akibat "tindakan tidak bertanggung jawab" oleh Cina , tetapi Washington tetap berkomitmen untuk mempererat hubungan dan dia akan berkunjung ketika kondisi memungkinkan.
Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan Biden diberi pengarahan tentang penerbangan balon pada hari Selasa dan ada "konsensus pemerintah bahwa tidak pantas melakukan perjalanan ke Republik Rakyat Cina saat ini," katanya.
Ditembak AS, Dikecam Cina
Amerika Serikat menembak jatuh balon mata-mata Cina yang terbang di wilayahnya. Tindakan AS ini menuai reaksi keras dari Cina. Beijing mengklaim balon mata-mata itu adalah pesawat tak berawak sipil yang tak sengaja terbang di langit AS.
“AS menggunakan kekuatan untuk menyerang pesawat tak berawak sipil kami, yang jelas merupakan reaksi berlebihan. Kami menyampaikan protes serius terhadap tindakan AS ini,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Cina Tan Kefei dalam sebuah pernyataan pada Minggu sore waktu setempat, 5 Februari 2023. "Cina berhak menggunakan cara yang diperlukan untuk menghadapi situasi serupa," katanya.
Kementerian Luar Negeri Cina pada hari Minggu menuduh Amerika Serikat bereaksi berlebihan dan secara serius melanggar praktik internasional. Pernyataan ini diungkapkan setelah jet tempur militer AS pada hari Sabtu menembak jatuh balon di atas Samudra Atlantik. Misi ini dipuji oleh Presiden Joe Biden sebagai keberhasilan.
Para pejabat AS telah membantah klaim Cina yang berulang kali menyatakan bahwa balon yang jatuh itu hanya untuk penggunaan sipil. Balon itu telah masuk ke wilayah udara Amerika karena kecelakaan.
“Ini adalah balon pengintai Cina. Balon mata-mata ini dengan sengaja melintasi Amerika Serikat dan Kanada dan kami yakin balon itu berupaya memantau situs-situs militer yang sensitif,” kata seorang pejabat senior pemerintah AS.
Pejabat Pentagon awal pekan ini mengatakan balon mata-mata Cina itu tidak menimbulkan ancaman militer atau fisik. AS memutuskan untuk tidak menembak jatuh balon tersebut saat berada di darat karena risiko jatuhnya puing-puing yang melukai warga sipil dan menunggu sampai berada di atas lautan.
Simak: Menengok Lagi Ihwal Huawei Dituding Mata-mata oleh Amerika Serikat
REUTERS | AL JAZEERA