Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok warga Israel pada Senin, 13 Juli 2020, membakar bendera Turki di depan kantor konsulat Turki di Yerusalem Timur. Pembakaran itu sebagai bentuk protes perubahan fungsi Hagia Sopia dari museum menjadi masjid.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Situs aa.com.tr mewartakan warga Israel yang memprotes itu berjumlah sembilan orang dan menyebut diri mereka Jerusalem Initiative. Kelompok itu dipimpin oleh Elias Zarina, seorang tentara Israel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengunjung berfoto-foto di Hagia Sophia, Istanbul, Turki, 10 Juli 2020. Pada Jumat (10/7), pengadilan tinggi Turki menganulir dekrit 1934 yang mengubah status Hagia Sophia dari museum menjadi masjid. REUTERS/Murad Sezer
Dalam protes itu, Zarina juga menyerukan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar mendukung dan melindungi umat Kristen di seluruh dunia. Jerusalem Initiative melambai-lambaikan bendera Yunani dan kekaisaran Byzantine. Mereka juga menggantung spanduk dengan tulisan slogan anti-Turki di luar kantor konsulat.
Kepolisian Israel menahan orang yang membakar bendera Turki.
Sebelumnya pada Jumat, 10 Juli 2020, pengadilan Turki menganulir dekrit kabinet Turki pada 1934 yang mengubah fungsi Hagia Sophia dari masjid menjadi museum. Sekarang, setelah 85 tahun menjadi museum, Hagia Sophia kembali menjadi masjid.
Turki menolak intervensi asing atas keputusannya terhadap fungsi Hagia Sophia dan menyebut mereka yang memprotes sama dengan mencoba mencederai kedaulatan Turki.