Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri penjajah Israel Benjamin Netanyahu bergegas menuju tempat perlindungan setelah sirene berbunyi di Keisarya menyusul peluncuran serangan rudal oleh Hizbullah di Lebanon ketika mereka memperluas jangkauan operasi mereka yang menargetkan permukiman Israel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Walla, sebuah situs berita Israel yang melaporkan kejadian tersebut, Netanyahu sedang berada di kediamannya di Qisarya yang diduduki Israel ketika sirene berbunyi, yang memaksanya untuk mencari tempat perlindungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perkembangan ini terjadi ketika Hizbullah meningkatkan daya tembaknya terhadap pangkalan militer Israel di wilayah Palestina utara yang diduduki, melanjutkan operasi yang ditargetkan terhadap pendudukan Israel dan menanggapi serangan di selatan. Hal ini dilakukan untuk mendukung Gaza dan perlawanannya, serta untuk membela Lebanon dan rakyatnya dari agresi brutal penjajah Israel ke kota-kota, desa-desa, dan warga sipil.
Sejak pagi hari, sirene peringatan telah terdengar di permukiman-permukiman seperti Merchavim, Misgav Am, Hanita, Haifa, Krayot, Akka, Nahariya, dan Lembah Beit She'an, bertepatan dengan peluncuran roket-roket dari Lebanon.
Media Israel menggambarkan situasi yang kacau di langit di atas Haifa dan Krayot. Selain itu, media Israel melaporkan bahwa Netanyahu dan beberapa menteri mencari perlindungan selama respons Iran terhadap Israel di sebuah lokasi bawah tanah yang dibentengi di al-Quds, sementara Menteri Keamanan penjajah Israel, Yoav Gallant, berlindung di fasilitas bawah tanah di Kementerian Keamanan di Tel Aviv.
Perluasan operasi oleh Hizbullah terjadi sebagai tanggapan atas eskalasi pendudukan Israel di Lebanon.
AL MAYADEEN
Pilihan Editor: Ini Alasan WNI di Lebanon yang Tak Mau Dievakuasi