Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Kapal Tanker Minyak Iran Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

Kapal tanker Adrian Darya 1 yang dulu bernama Grace 1 telah dimasukkan ke dalam daftar hitam oleh Kementerian Keuangan Amerika Serikat.

31 Agustus 2019 | 12.30 WIB

Kapal Laut Adrian Darya 1 milik Iran. Sumber: REUTERS/Jon Nazca/File Photo
Perbesar
Kapal Laut Adrian Darya 1 milik Iran. Sumber: REUTERS/Jon Nazca/File Photo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan Amerika Serikat pada Jumat, 30 Agustus 2019, memasukkan kapal tanker pembawa minyak asal Iran, Adrian Darya 1, ke dalam daftar hitam. Kapal itu menjadi konfrontasi antara Washington dan Tehran. Nahkoda kapal pun sudah dikenai sanksi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dikutip dari reuters.com, Sabtu, 31 Agustus 2019, kapal Adrian Darya 1 atau yang dulu disebut Grace 1, sebelumnya ditahan oleh Inggris pada Juli 2019 setelah dicurigai membawa minyak mentah dari Iran ke Suriah, dimana hal ini menciderai sanksi Uni Eropa. Pada pertengahan Agustus 2019, kapal itu dilepaskan setelah Iran meyakinkan kapal tersebut tidak akan berlayar ke Suriah.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bendera Iran berkibar di kapal tanker minyak Iran Adrian Darya 1, sebelumnya bernama Grace 1, setelah Mahkamah Agung wilayah Inggris mencabut perintah penahanannya, di Selat Gibraltar, Spanyol, 18 Agustus 2019. [REUTERS / Jon Nazca]

“Kapal seperti Adrian Darya 1 memungkinkan pasukan Garda Revolusi Iran berlayar dan mengirim dalam jumlah besar minyak mentah, yang mereka coba sembunyikan dan jual secara tidak sah untuk mendanai aktivitas rezim dan propaganda terorisme. Siapa pun yang memberikan dukungan pada Adrian Darya 1 beresiko kena sanksi,” kata Menteri Keuangan Amerika Serikat Sigal Mandelker.        

Amerika Serikat menganggap Garda Revolusi Iran sebagai sebuah pasukan teroris.

Turki pada Jumat, 30 Agustus 2019, mengatakan kapal tanker Adrian Darya 1 bergerak ke perairan Lebanon, namun Beirut tidak mengkonfirmasi informasi tersebut. Kondisi ini memunculkan kemungkinan transfer antar kapal di atas laut bakal dilakukan ketika Adrian Darya 1 sudah mendekati bibir pantai Lebanon.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus