Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Karena desai yang pro rss

19 Januari 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PADA hakekatnya Partai Janata memberikan peluang besar bagi Ny. Indira Gandhi untuk kembali ke tampuk kekuasaan. Partai itu dirongrong perpecahan Juli tahun lalu. Waktu itu beberapa fraksi pendukungnya menyangsikan sikap PM Morarji Desai dalam menangani masalah sekularisme. Desai dikenal punya hubungan erat dengan poros Jana Sang-Rashtriya Swayam Sevak Sangh (RSS), suatu kelompok ekstrim Hindu. Rupanya dia tak bisa mengelak dari pengaruh kelompok itu. Lantas ketika Desai akan tampil kembali memimpin Partai Janata setelah kabinetnya mengundurkan diri George Fernandez menolak. "Kami tidak bakal mendukung suatu pemerintahan pimpinan Desai yang dikuasai RSS," kata Fernande, pemimpin Partai Sosialis yang pernah menjabat Menteri Perindustrian dalam kabinet Desai. Ternyata Fernandez jengkel terhadap sikap Desai semula dalam menghadapi masalah yang timbul akibat pertentangan yang sering terjadi antara kelompok ekstrim Hindu dan kelompok Islam. Teman separtai lainnya, Jagjivan Ram, tokoh golongan Harijan, dalam suratnya kepada Desai menyebut bahwa pemerintahan Janata telah gagal melindungi secara efektif kaum Harijan dan kelompok minoritas lainnya termasuk Islam. Dan ini terlihat ketika Desai mendukung aksi puasa yang dilancarkan Acharya Vinoba Bhave, yang usianya mendekati 90 tahun. Bhave, seorang pewaris ajaran spiritual Mahatma Gandhi telah menggunakan aksi puasa April lalu untuk menuntut supaya dikeluarkan UU yang melarang pemotongan sapi di seluruh negara bagian India. Berbagai kekhawatiran timbul terutama di negara bagian Bengala Barat dan Kerala yang diperintah oleh Partai Komunis (CPIM), yang selama ini mengizinkan pemotongan sapi. Begitu pula dengan umat Islam dan Kristen serta kaum Harijan, sebagai pemakan daging sapi. Dalam hal ini golongan mayoritas mengabaikan kepentingan kelompok lainnya. Ini membuat gagasan sekularisasi yang didukung oleh kelompok Islam dan Kristen menjadi penting. Para pemilih dari kelompok tersebut akhirnya melirik ke arah Indira Gandhi. Memang pada masa pemerintahan Janata adalah sulit buat Desai untuk tidak memihak kelompok RSS. Tapi justru RSS ini merupakan biang keladi perkelahian masal, yang terjadi secara terus-menerus terutama di kawasan Utara. Seperti di Jamshedpur, negara-bagian Bihar, beberapa bulan lalu kelompok Hindu menyerang penduduk Islam yang berakibat ratusan orang mati. Mungkin karena kejadian itu memprihatinkan umat Islam, yang sebanyak 80 juta dari 600 juta penduduk India, semua partai dalam pemilu Januari ini memberikan janji akan memperlakukan kelompok ini secara adil. Dan kalangan pengamat sebelum pemilu telah menduga bahwa Indira Gandhi dengan menggunakan masalah sekularisasi akan berhasil mencari dukungan umat Islam. Buat India gagasan sekularisasi bukanlah hal baru. Sejak zaman pemerintahan PM Jawaharlal Nehru, sekularisasi termasuk bagian dari landasannya berpijak. Dan ini kemudian diikuti oleh putrinya, Indira Gandhi yang memerintah selama 11 tahun sebelum dikalahkan Partai Janata pada pemilu 1977. Selama 29 bulan pemerintahan Janata, masalah ini hampir terabaikan. Sekarang beban ini terletak kembali pada Indira.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus