Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Main kartu cina

Hubungan as-cina mulai meningkat ke arah kerjasama militer, bersamaan dengan kunjungan menteri pertahanan as harold brown ke cina, pemerintah as mengumumkan penjualan satelit landsat-d kepada cina.(ln)

19 Januari 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HUBUNGAN Washington-Beijing mulai meningkat ke arah kerjasama militer. Intervensi Uni Soviet di Afghanistan tampaknya mempercepat prosesnya, seperti terbayang dari kunjungan Menteri Pertahanan AS, Harold Brown, ke RRC pekan lalu. Bersamaan dengan kunjungan Brown itu, pemerintah AS mengumumkan penjualan satelit yang dikenal dengan nama Landsat-D beserta stasion buminya kepada Cina. Satelit yang berharga $77 juta itu, menurut rencana, akan diluncurkan tahun depan. Walaupun kegunaannya untuk menyelidiki sumber mineral dan memperkirakan panen, komputer di stasion buminya nanti dapat juga dipakai untuk keperluan informasi militer. Terutama dalam mengamati perbatasan Cina-Soviet. Cina merupakan negara komunis pertama yang membeli sistem komunikasi satelit Lardsat-D itu. Sudah ada 20 negara lain yang memiliki stasion buminya, sedang 110 negara lain menerima informasi hasil satelit ini dari Lembaga Survei Geologi AS. Penjualan satelit ini memberi kesan bahwa AS lebih mempercayai Cina ketimbang Soviet. Sampai sckarang Soviet tidak diizinkan untuk membeli jenis teknologi mutakhir ini. Bukan tak mungkin dalam waktu dekat ini Cina juga akan dapat membeli persenjataan modern dari AS. Dengan adanya intervensi Soviet di Afghanistan, makin nyata AS memainkan apa yang disebut 'kartu Cina' terhadap Moskow. Dalam suatu keterangan pers, bahkan Brown mengatakan bahwa telah tumbuh suatu titik pertemuan pendapat antara AS-Cina tentang bagaimana menghadapi ekspansionis Soviet. Namun setelah mengadakan pertemuan resmi dengan para pemimpin Cina termasuk PM Hua Guofeng, Brown menegaskan bahwa AS tetap pada keputusannya untuk tidak menjual senjata kepada Cina. Tetapi pembelian barang teknologi mutakhir oleh Cina tidak dikenakan pembatasan seperti yang dilakukan terhadap Soviet, katanya. Dari New Delhi, PM Indira Gandhi langsung menuduh bahwa aliansi AS-Cina ini merupakan ancaman bagi India dan seluruh negara tetangganya. Dalam wawancara teve Prancis, Ny Gandhi yang baru saja kembali menjadi perdana menteri itu mengatakan bahwa Cina mempunyai potensi ekspansionis yang membahayakan sebagaimana India pernah menderita karenanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus