Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Kartunis Jerman Dipecat Setelah Membuat Karikatur PM Israel

Koran Jerman, Suddeutsche Zeitung, memecat salah seorang kartunisnya setelah dia membuat karikatur Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

21 Mei 2018 | 16.30 WIB

Karikatur Benjamin Netanyahu. [Middle East Monitor]
Perbesar
Karikatur Benjamin Netanyahu. [Middle East Monitor]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah koran top di Jerman, Suddeutsche Zeitung, memecat salah seorang kartunisnya setelah dia membuat karikatur Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat, 18 Mei 2018. "Karikatur itu menggambarkan pandangan anti-Semit," tulis Middle East Monitor, Ahad, 20 Mei 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Laporan Middle East Monitor menyebutkan, kartun yang dibuat oleh Dieter Hanitzsah itu memperlihatkan Netanyahu sedang membawa rudal di tangannya. Dia berpakaian seperti yang dikenakan penyanyi Israel, Netta Barzilai, pemenang kontes Eurovision, dengan mengatakan, "Tahun depan di Yerusalem."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yair Netanyahu bersama ayahnya PM Israel, Benjamin Netanyahu [RUSSIA TODAY]

Kartun itu selanjutnya membuat kegemparan di media sosial dan media massa Jerman. Kegemparan ini membuat Pemimpin Redaksi Suddeutsche Zeitung, Wolfgang Krach, meminta maaf atas karikatur tersebut. Namun sebaliknya Hanitzsch menolak.

Berbicara kepada media lokal, kartunis berusia 85 tahun itu mengatakan, dia ingin mengritik Netanyahu melalui kartun yang mengeksploitasi kontes Eurovision dan menuduhnya menyalahgunakan kemenangan penyanyi Israel.Koran Suddeutsche Zeitung Jerman. [Suddeutsche Zeitung]

Dia menambahkan, pemecatan terhadap kartunis yang dilakukan oleh koran di Jerman bukanlah kebiasaan umum. "Anda boleh menegurnya, memperingatkannya, tetapi menembak bukanlah cara yang bagus," ucapnya.

Sebelumnya, Hanitzsch pernah membuat kartun berisi kritikan dan penghinaan terhadap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang dimuat di koran yang sama di Jerman. "Karya saya bagian dari kebebasan berekspresi," ujarnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus