Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kejutan prem

Muangthai akan mengadakan perundingan dengan hanoi asean menghendaki juga berunding dengan hanoi. muangthai mau jalan sendiri, malah tanpa asean.

26 April 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KONFLIK semakin berlarut di Indocina. Sebagai tetangga terdekat dengan kawasan itu, Muangthai tampak semakin gusar. Apalagi belakangan ini sesama anggota kelompok gerilya Khmer Serei terus saling menyerang hingga bertambah banyak pengungsi menyeberang ke perbatasan Muangthai. Kenyataan serupa ini rupanya memaksa PM Prem Tinsulanonda mencari jalan lain bagi suatu penyelesaian berarti, Sebelum meninggalkan Kuala Lumpur pekan lalu, PM Muangthai itu menyatakan bahwa Bangkok ingin mengadakan perundingan langsung dengan Hanoi. Pernyataannya ini agak mengejutkan, terutama bagi negara ASEAN lainnya yang menghendaki perundingan antara ASEAN dan Vietnam, bukan secara tersendiri. Namun Prem yang sedang berkunjung ke beberapa negara ASEAN secara tak langsung memberi isyarat bahwa sikap Hanoi patut diperhitungkan. Selama ini Hanoi menolak untuk berunding dengan ASEAN sebagai kesatuan, namun menerima perundingan yang bersifat bilateral. Selama ini sudah ada pertemuan bilateral itu seperti antara Malaysia-Vietnam atau Indonesia-Vietnam. Namun masalah yang dibicarakan agak berbeda barangkali. Dalam perundingan Muangthai-Vietnam, seperti diutarakan Prem, pembicaraan akan lebih menjurus pada soal ketegangan di sepanjang perbatasan Muangthai-Kambodia. Itu berarti pertama kalinya suatu anggota ASEAN secara terpisah akan mempersoalkan konflik Indocina dengan Vietnam, pendukung rezim Heng Samrin. Rezim ini masih tidak diakui negara ASEAN. Tak hanya sampai di situ. Muangthai juga mengusulkan agar rezim Heng Samrin dibawa serta dalam konperensi Internasional tentang pengungsi bulan depan di Jenewa. Padahal pada masa pemerintahan PM Kriangsak Chamanand, Muangthai secara tegas menolak kemungkinan ikutnya rezim Heng Samrin dalam konperensi itu. Memang Prem menunjukkan warna lain dari pendahulunya. Misalnya secara tegas dia tidak memberi izin bagi pengiriman senjata dari Cina untuk gerilya Khmer Merah yang sedang menghadapi rezim Heng Samrin. Dan menolak maksud Cina untuk menekan pemerintah Vietnam. Sementara itu dia tetap memelihara hubungan baik dengan Cina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus