Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Kementerian Keuangan Amerika Disebut Menlu Iran Sipir Penjara

Menteri Mohammad Javad Zarif menyebut Kementerian Keuangan Amerika Serikat seperti sipir penjara setelah Iran dikenai sanksi lagi.

5 September 2019 | 16.00 WIB

Mohammad Javad Zarif melepaskan jabatan sebagai Menteri Luar Negeri Iran, Senin, 25 Februari 2019. Sumber: Pakistan Point
Perbesar
Mohammad Javad Zarif melepaskan jabatan sebagai Menteri Luar Negeri Iran, Senin, 25 Februari 2019. Sumber: Pakistan Point

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif meluapkan kekesalannya pada Kementerian Keuangan Amerika Serikat setelah Washington menjatuhkan sanksi baru yang ditujukan untuk menggoyang minyak Iran. Pada Kamis, 5 September 2019, Zarif melalui akun Twitter mengatakan Kementerian Keuangan Amerika Serikat tak lebih dari seorang sipir penjara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Pengendali Aset Asing Kementerian Keuangan Amerika Serikat (OFAC) tak lebih dari seorang sipir penjara yang meminta penangguhan hukuman mati, dilempar sendirian agar tampil berani. Tanyakan lagi dan Anda mungkin berakhir di tiang gantungan, ”tulis Zarif di akun Twitter-nya.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari reuters.com, Amerika Serikat pada Rabu kemarin, 4 September 2019, memasukkan sebuah perusahaan ke dalam daftar hitam, termasuk sejumlah kapal dan individu atas tuduhan telah terlibat dalam suplai minyak ke Suriah senilai ratusan juta dollar. Mensuplai minyak itu sama dengan menciderai sanksi-sanksi Amerika Serikat.

Sejak tahun lalu atau persisnya saat Presiden Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015, Washington telah meningkatkan tekanan untuk memblokade ekspor minyak mentah Iran. Minyak adalah sumber utama pendapatan Iran. Menlu Zarif dalam kicauannya di Twitter mengatakan satu-satunya cara untuk mengurangi sanksi ekonomi Amerika Serikat adalah membebaskan diri dari negara itu.          

Terhitung sejak Mei 2019, Iran mulai mengurangi kepatuhannya pada kesepakatan nuklir yang dikunci pada 2015 meskipun mendapat tekanan dari negara-negara Eropa. Pada Rabu, 4 September 2019, Tehran mengkonfirmasi akan secara bertahap keluar dari kesepakatan itu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus