Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Kuil di Thailand Kosong, Seluruh Biksu Dipecat karena Pakai Narkoba

Seluruh biksu, termasuk ketuanya dipecat setelah terbukti menggunakan narkoba di sebuah kuil Buddha di Thailand.

30 November 2022 | 13.44 WIB

Seorang biksu Buddha menyalakan lilin selama upacara untuk menandai Hari Bumi virtual di kuil Dhammakaya di Bangkok, Thailand, 22 April 2022. REUTERS/Soe Zeya Tun
Perbesar
Seorang biksu Buddha menyalakan lilin selama upacara untuk menandai Hari Bumi virtual di kuil Dhammakaya di Bangkok, Thailand, 22 April 2022. REUTERS/Soe Zeya Tun

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kuil Buddha di Thailand dibiarkan kosong setelah seluruh biksu dipecat karena gagal menjalani tes narkoba. Empat biksu, termasuk seorang kepala biara, di sebuah vihara di distrik Bung Sam Phan di provinsi Phetchabun dinyatakan positif menggunakan methamphetamine pada Senin, 29 November 2022, menurut pejabat distrik Boonlert Thintapthai.

Baca: Bukan Indonesia, Keempat Negara Ini Kompak Daftarkan Kebaya Sebagai Warisan UNESCO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Para biksu telah dikirim ke klinik kesehatan untuk menjalani rehabilitasi narkoba, menurut pejabat itu. "Kuil itu sekarang kosong dan penduduk desa terdekat khawatir mereka tidak dapat melakukan jasa kebajikan apa pun," katanya. Umat Budha mendapat pahala dengan menyumbangkan makanan kepada para bhikkhu yang dinilai sebagai perbuatan baik. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Boonlert mengatakan lebih banyak biksu akan dikirim ke kuil untuk memungkinkan penduduk desa menjalankan kewajiban agama mereka.

Menurut kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan atau UNODC, Thailand adalah negara transit utama untuk metamfetamin. Obat terlarang ini datang dari Myanmar melalui Laos. Di jalan-jalan, pil sabu, yang disebut Yaba, dijual dengan harga kurang dari 20 baht. 

"Meth dan khususnya Yaba dapat dengan mudah ditemukan di setiap sudut (Thailand), persediaannya ada di mana-mana. Pada titik ini tablet lebih murah daripada bir," kata Jeremy Douglas dari UNODC kepada Thai Inquirer .

Pihak berwenang di seluruh Asia Tenggara dan di seluruh dunia telah mencatat rekor penyitaan sabu dalam beberapa bulan terakhir. Bulan lalu, Hong Kong dilaporkan menyita sabu dengan jumlah terbesar yaitu 1,8 metrik ton sabu cair yang disembunyikan di dalam karton berisi air kelapa ke Australia.

Pada Agustus, pihak berwenang menemukan 2 ton sabu yang disembunyikan di ubin marmer yang dikirim dari Timur Tengah ke Sydney. Polisi menggambarkan jumlah sabu yang disita itu adalah terbesar yang pernah ada di Australia.

Pada Agustus, tentara Meksiko menyita  hampir 1,5 ton sabu dan 328 pon bubuk fentanyl di sebuah pos pemeriksaan di negara bagian utara Sonora. Pada Juli,  lebih dari 5.000 pon sabu ditemukan di California Selatan. 

Simak: Penembakan Massal Thailand Tewaskan 30 Orang, Korban Termuda Usia 2 Tahun

FRANCE 24 | CBS NEWS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus