Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Militer Polandia mengaku tidak sengaja menginvasi Republik Ceko ketika memberlakukan penutupan akibat wabah virus corona bulan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tentara Polandia secara keliru melintasi perbatasan Republik Ceko pada akhir Mei, kata kementerian luar negeri Ceko, dikutip dari CNN, 15 Juni 2020. Namun militer Polandia mengatakan mereka tidak sengaja dan insiden itu hanya salah paham.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Insiden itu terjadi di dekat Pielgrzymow, sebuah desa perbatasan kecil di Polandia selatan yang terletak di seberang bentangan pedesaan Ceko yang jarang penduduknya. Jalan yang sepi di sana berfungsi sebagai titik batas antara kedua negara.
"Tentara-tentara Polandia datang membantu Penjaga Perbatasan dalam melindungi perbatasan negara setelah penutupan karena pandemi virus corona," ujar Kementerian Pertahanan Polandia. "Operasi ini dipimpin oleh Komando Operasional Angkatan Bersenjata, yang berhubungan langsung dengan Penjaga Perbatasan."
Para prajurit Polandia, yang telah menjaga bagian-bagian perbatasan Polandia-Ceko yang ditutup selama pandemi, kemudian mulai mengusir warga negara Ceko yang berusaha mengunjungi sebuah gereja di negara mereka sendiri.
Pasukan Polandia diperintahkan untuk memblokir jembatan di atas Sungai Troja yang memisahkan desa Pelhrimovy di Ceko dari desa Polandia di Pielgrzymow. Namun, alih-alih mendirikan pos penjaga di sisi perbatasan Polandia, pasukan Polandia secara keliru mendirikannya di sisi Ceko, dekat kapel bersejarah Pelhrimovy, sebuah objek wisata lokal, Sputnik melaporkan.
Penduduk lokal dan turis mengeluh setelah pasukan Polandia mencegah kru konstruksi Ceko untuk merenovasi kapel di sana.
Insiden itu membuat kedutaan Ceko di Warsawa untuk mengambil "tindakan segera" dan memberi tahu mitranya dari Polandia, kata pemerintah Ceko. Pemerintah Ceko mengatakan Polandia masih belum secara resmi menjelaskan mengapa negara itu secara keliru mencaplok tetangganya.
"Rekan-rekan kami di Polandia secara tidak resmi meyakinkan kami bahwa insiden ini hanyalah kesalahpahaman yang disebabkan oleh militer Polandia tanpa niat bermusuhan, namun kami masih mengharapkan pernyataan resmi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Ceko.
"Para prajurit Polandia tidak lagi ada di sana dan warga kami dapat kembali mengunjungi lokasi itu dengan bebas," ujar juru bicara.
"Kami masih menunggu pernyataan resmi Polandia," tegas juru bicara ketika ditanya berapa lama pasukan Polandia berada di Ceko.
Kementerian Pertahanan Polandia juga mengakui invasi singkat itu pada hari Jumat kemarin.
"Penempatan pos perbatasan adalah hasil dari kesalahpahaman, bukan tindakan yang disengaja. Itu segera diperbaiki dan kasus itu diselesaikan, juga oleh pihak Ceko," katanya.
Pemerintah Polandia tidak mengkonfirmasi berapa lama tentaranya hadir di Republik Ceko.
Perbatasan antara negara-negara Uni Eropa seringkali hampir tidak terlihat karena warga negara menikmati kebebasan bergerak di seluruh blok.
Tetapi pandemi virus corona telah memperumit pengaturan yang telah lama ada, dengan negara-negara menutup masuknya orang asing untuk mengendalikan penyebaran virus. Polandia telah memblokir warga asing untuk memasuki perbatasannya sejak Maret.
Polandia terlibat dalam beberapa konflik perbatasan yang lebih serius dengan bekas Cekoslowakia selama abad ke-20. Kedua negara berperang selama tujuh hari di wilayah Silesia pada tahun 1919, dan Polandia mencaplok wilayah di sekitar kota Bohumin pada tahun 1938.